PeristiwaTrenggalek

Petani Trenggalek Terancam Gagal Panen, Hama Wereng Menyerang Ratusan Hektare Tanaman Padi

×

Petani Trenggalek Terancam Gagal Panen, Hama Wereng Menyerang Ratusan Hektare Tanaman Padi

Sebarkan artikel ini
Petani Trenggalek Terancam Gagal Panen, Hama Wereng Menyerang Ratusan Hektare
Sawah yang terkena hama wereng di Trenggalek. (bahr)

Trenggalek, Mataraman.netPetani Trenggalek mengeluhkan adanya serangan hama wereng yang terjadi beberapa pekan terakhir di sawah. Totalnya ratusan hektare lahan yang terkena dan terancam gagal panen padi karena bulir padi menjadi kopong.

Camat Durenan, Ahmad Zuhdan menerangkan hama wereng menyerang di seluruh desa-desa sekitar 238 hektare tanaman padi. Kategori serangan wereng bermacam-macam mulai kategori ringan sampai berat.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Sesuai data dari petugas pengamatam hama menyerang di 12 desa. Dimana yang paling parah di dua desa, yaitu Desa Malasan 30 hektare serta Desa Pandesan 35 hektare,” ujar Zuhdan, Senin (4/8/2025).

Baca Juga :  Pjs Bupati Trenggalek Sebut Rumah Perempuan Trenggalek Bisa Kembangkan Potensi

Sementara 10 desa lain rinciannya, Desa Durenan 20 Ha, Desa Kendalrejo 25 Ha, Desa Ngadisuko 25 Ha. Selanjutnya, Desa Karanganom 20 Ha, Desa Sumbergayam 20 Ha,, Desa Panggungsari 10 Ha, Desa Kamulan 8 Ha dan Desa Semarum 10 Ha. Dua desa lainnya adalah Desa Baruharjo 20 Ha, Desa Pakis 15 Ha.

Kondisi padi yang terdampak hama wereng coklat mulai menunjukkan gejala kerusakan. Daun-daun menguning dan mengering, batang lemah, serta bulir padi tidak tumbuh sempurna.

“Beberapa di antaranya terancam puso,” ujarnya.

Ditanya perihal kondisi itu, para petani telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan upaya pengendalian dengan penyemprotan insektisida.

“Beberapa waktu lalu juga ada penyemprotan di wilayah terdampak dengan drone,” jelasnya.

Baca Juga :  Upacara Adat Labuh Laut Karanggongso Trenggalek, Rasa Syukur kepada Allah SWT

Akan tetapi dikatakannya, gegara masifnya serangan hama wereng membuat banyak petani kewalahan sehingga membiarkan karena sudah tidak bisa tertangani. Alhasil, penyebaran hama semakin merajalela.

“Hama ini menyerang secara masif dan sebagian area sawah yang sudah kering kini sulit ditangani,” imbuhnya.

Sementara salah satu petani asal Desa Baruharjo, Sururi mengaku bahwa kondisi ini yang terparah. Karena selama ia menjadi petani, hampir separuhnya dari 5.600 meter persegi yang ia garap terkena wereng.

“Kondisi padinya ya seperti ini banyak hama wereng yang menghancurkan. Terkena wereng ini mulai menyerang sekitar usia 2,” ujar Sururi. (bahr/red)