Pemerintahan

Misi Dagang Jatim–Kaltim Tembus Rp1 Triliun, Perkuat Kerja Sama Strategis Antardaerah

×

Misi Dagang Jatim–Kaltim Tembus Rp1 Triliun, Perkuat Kerja Sama Strategis Antardaerah

Sebarkan artikel ini
Misi Dagang Jatim–Kaltim Tembus Rp 1 Triliun, Perkuat Kerja Sama Strategis Antardaerah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin misi dagang ke Kaltim. (foto: ist)

Balikpapan, Mataraman.net – Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur kembali mencatatkan hasil gemilang. Gelaran yang kali ini digelar di Kalimantan Timur (Kaltim) sukses mencetak nilai transaksi sebesar Rp 1,053 triliun. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, capaian ini menunjukkan kuatnya potensi sinergi ekonomi antara dua provinsi strategis tersebut.

“Ini bukan sekadar perdagangan, tapi juga pertukaran budaya dan sinergitas lintas wilayah,” ujar Khofifah, Jumat (9/5/2025).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Komoditas yang diperjualbelikan dalam misi dagang kali ini mencakup beragam sektor, mulai batu bara, pakan ikan, produk makanan dan minuman, fashion, telur ayam, sapi hidup, karkas ayam, olahan perikanan, hingga mesin las dan sparepart. Untuk investasi, dua sektor unggulan yang digandeng adalah crude palm oil (CPO) dan wood pallet.

Sejumlah produk olahan khas Jatim juga diperkenalkan, seperti konveksi, pakaian dalam, abon tuna, rempah-rempah, hingga olahan daging sapi.

Khofifah menegaskan bahwa kerja sama Jatim–Kaltim bukan hal baru. Pada 2023, nilai perdagangan antar keduanya mencapai Rp 23,25 triliun. Dari jumlah itu, nilai pembelian Jatim dari Kaltim mencapai Rp 18,89 triliun, sedangkan penjualan Jatim ke Kaltim Rp 4,36 triliun.

“Jatim punya visi sebagai Gerbang Baru Nusantara. Jadi kalau Kaltim jadi Ibu Kota Negara, maka Jatim siap jadi pintu gerbangnya,” tegasnya.

Baca Juga :  Wamen Giring Ingin Tulungagung Punya Satu Titik Kumpul Pegiat Kebudayaan

Misi Dagang Jatim di Kaltim kali ini merupakan yang ketiga kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan di Balikpapan (2019) dan Samarinda (2022). Nilai transaksinya melonjak tajam. Jika pada 2019 mencatat Rp 605,3 miliar dan 2022 sebesar Rp 107,1 miliar, tahun ini langsung menembus angka triliunan.

“Tahun ini juga jadi misi dagang ketiga di 2025. Sebelumnya kita gelar di Maluku Utara dan Maluku dengan total transaksi masing-masing Rp 568 miliar dan Rp 460,7 miliar dalam sehari,” tambah Khofifah.

Misi Dagang ini tidak hanya mempertemukan pelaku usaha Jatim dan Kaltim, tapi juga membuka peluang investasi dan pertukaran potensi sosial budaya. “Kita hubungkan trader dan buyer dari kedua provinsi untuk membuka jalur distribusi dan ekspansi pasar,” ungkapnya.

Sejak 2019, Jatim sudah melaksanakan 39 kali misi dagang dalam negeri dengan total transaksi Rp 13,12 triliun, melibatkan lebih dari 2.100 pelaku usaha. Bahkan sejak 2022, misi dagang Jatim juga menyasar luar negeri, seperti Arab Saudi, Malaysia, Timor Leste, Hong Kong, dan Jepang, dengan potensi transaksi Rp 1,6 triliun.

Khofifah juga memamerkan performa ekonomi Jatim yang terus tumbuh. Pada Triwulan I-2025, ekonomi Jatim tumbuh 5 persen (yoy), dengan nilai PDRB ADHB mencapai Rp 819,30 triliun. Nilai ekspor Jatim tahun 2024 tercatat USD 25,79 miliar, naik 20,35 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, realisasi investasi di 2024 mencapai Rp 147,3 triliun, tumbuh 1,5 persen dari tahun sebelumnya. Surplus perdagangan antarwilayah Jatim juga tercatat paling besar di Indonesia pada 2023, yaitu Rp 209 triliun.

Baca Juga :  Akses ke Gunung Kelud Bersolek, Mudahkan Wisatawan Menuju Kawah

Triwulan pertama 2025 mencatatkan total ekspor-impor Jatim senilai Rp 728,57 triliun dengan surplus Rp 64,27 triliun. “Ini menunjukkan kekuatan pasar dalam negeri dan daya saing produk-produk Jatim sangat tinggi,” ujarnya.

Apresiasi dari Kaltim dan Pelaku Usaha

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menyambut hangat kegiatan ini. Menurutnya, misi dagang mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di daerah yang kini menjadi jantung Ibu Kota Negara (IKN).

“Kalau Jatim adalah gerbang Nusantara, maka Kaltim sebagai jantungnya IKN tentu siap menyambut kolaborasi besar ini,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan pelaku usaha dari Surabaya, PT Matahari Sakti, juga mengaku puas. Dalam kegiatan ini, mereka berhasil meneken kerja sama senilai Rp 124 miliar per tahun dengan UD Novan Budidaya dari Kaltim.

“Kami bergerak di bidang pakan ikan. Misi dagang ini sangat efektif, karena mempercepat pertemuan dan transaksi dengan buyer langsung,” ungkap Bayu Adi Setiawan, perwakilan perusahaan.

Di akhir acara, ditandatangani pula sejumlah Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara 6 perangkat daerah, 10 BUMD, dan 4 asosiasi. Hadir dalam acara tersebut jajaran pejabat Pemprov Jatim dan Kaltim, serta Deputi Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, dan pimpinan OJK wilayah. (*/hum/red)