Kediri RayaPemerintahan

Bupati Dhito Fokus Kemiskinan Ekstrem di Musrenbang RPJMD 2025-2029 Kabupaten Kediri

×

Bupati Dhito Fokus Kemiskinan Ekstrem di Musrenbang RPJMD 2025-2029 Kabupaten Kediri

Sebarkan artikel ini
Bupati Dhito Fokus Kemiskinan Ekstrem di Musrenbang RPJMD 2025-2029 Kabupaten Kediri
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. (Prokopim Kediri)

Kediri, Mataraman.net  – Saat memimpin Musyawarah Rencana Pembanguan (Musrenbang) Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta fokus untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Bupati Dhito mengulas sesuai data di Kabupaten Kediri kurun lima tahun terakhir rentang 2020-2024 mengalami penurunan dari 11,40 persen ke 9,95 persen. Sehingga ia meminta untuk diarsir warga yang masuk kategori rentan, miskin hingga masuk kategori ekstrem.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Saya minta diarsir, dan yang masuk kategori miskin ekstrem ini saya minta untuk segera diselesaikan,” kata Hanindhito Himawan Pramana di Pendopo Panjalu Jayati diterima Mataraman.net, Kamis (8/5/2025).

Dikatakan Mas Dhito, permasalahan berkaitan pelayanan dasar yang bisa menyumbang kemiskinan ekstrem harus bisa diselesaikan. Ia mencontohkan di bidang pendidikan kasus anak-anak yang putus sekolah bisa kembali mau bersekolah.

Baca Juga :  Labuh Panen Trenggalek Hasilkan 5,2 Ton, Wabub Syah: Bisa Menginspirasi

Sejalan dengan data yang ada, dari 10.454 anak tidak sekolah hingga 2 Mei 2025 ini tercatat 5.427 anak sudah bisa dikembalikan untuk sekolah. Dari data itu, menjadi tugas bersama bagaimana 5.027 anak bisa menyusul kembali bersekolah.

Bupati yang gemar bervespa ini menerangkan juga berkaitan di sektor kesehatan terkait stunting harus bisa diselesaikan. Ia berpesan supaya angka stunting yang mencapai 7 persen bisa diturunkkan zero digit stunting, bahkan zero growth stunting.

“Semua berkesinambungan, stunting tidak diselesaikan, jika anak putus sekolah tidak diselesaikan bisa menyumbang angka kemiskinan. Oleh karenanya semua OPD saya minta untuk dapat bekerja bersama,” paparnya.

Bukan hanya dua hal itu, Mas Dhito juga meminta supaya menangani tingkat pengangguran terbuka. Kendati angka penurunan 5,24 persen pada 2020 ke 5,1 persen di 2024 permasalahan ini harus mendapatkan perhatian dan kerja bersama.

Baca Juga :  Pedagang Pasar Kandangan Sampaikan Uneg-uneg ke Mas Dhito Sebelum Direlokasi

Ia mengaku Forum Musrenbang dari berbagai pihak mulai DPRD, Ketua OPD, Tim Penggerak PKK, instansi vertikal maupun yang lain diharapkan bisa membangun semangat kebersamaan dalam menangani berbagai persoalan di Kabupaten Kediri.

“Kami harap ini bisa menjadi langkah bagi kita bersama untuk merajut 5 tahun ke depan. Kediri menjadi kabupaten memberikan ruang bagi mereka yang sebelumnya miskin menjadi keluarga mampu,” pintanya.

Melalui forum ini, Mas Dhito tak lupa mengingatkan kepada tiap kepala OPD di Pemkab Kediri supaya lima tahun ke depan tidak lagi membuat program copy paste atau mengulang program sebelumnya. Pun juga agar lapak-lapak bagi PKL di kawasan Simpang Lima Gumul dapat diaktifkan. (bahr/red)