Trenggalek, Mataraman.net– Kaderisasi merupakan ruh dari sebuah organisasi agar regenerasi terus berlanjut. Hal itulah rupaya yang menjadi semangat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Watulimo Trenggalek yang sukses menghelat Pendidikan Kepemimpinan Dasar (PKD) untuk mencetak kader militan era digital.
Ketua Pelaksana, Mustarom mengatakan bahwa cukup banyak peminat atau peserta PKD yang bertempat di MI Watuagung. Pasalnya, beberapa peserta ada yang dari luar kabupaten Trenggalek. Mereka hadir untuk mendapatkan materi dari berbagai narasumber.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Ada 40 peserta dari berbagai daerah, mulai Jombang, Blitar serta mayoritas dari wilayah dengan PAC Watulimo,” ujar Mustarom kepada pewarta, Minggu (25/5/2025).
Pria yang juga Wakil Ketua PAC GP Ansor Watulimo ini mengaku melalui PKD ini, pihaknya ingin mencetak kader-kader yang ada di Watulimo dan sekitarnya supaya menjadi generasi penerus.
“Untuk mencetak kader militan di era digital untuk menyongsong masa depan Nahdlatul Ulama. Tak kalah penting juga sesuai dengan tema untuk mencetak kader yang melek digital,” paparnya.
Kader Ansor yang juga sebagai Kepala MI Walisongo Desa Watuagung ini mengatakan untuk peserta harus ada tindak lanjut. Sehingga tidak setelah PKD ini langsung stagnan.
“Agar diteruskan di jenjang berikutnya di rantingnya masing-masing maupun di wilayahnya masing-masing,” tandasnya.
Senada, salah satu peserta asal luar daerah Jairi Irawan. Ia jauh-jauh dari Jalan Jati Turi Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo Kota Blitar mengucapkan terima kasih lantaran sudah diberi informasi oleh sahabat-sahabat dari Ansor Trenggalek.
“Bahwa akan mengadakan PKD Watulimo sehingga saya yang agak telat ini saya di PKD ini saya senang sekali lagi mendapatkan sesuatu hal yang selama ini mungkin secara teoritis dan secara informasi tidak terlalu banyak mengenai Ansor,” akui Jairi.
Ia mengaku selama mengikuti PKD tiga hari terhitung sejak Jum’at sampai Ahad (23-25/05/2025) ini ia mengetahui dasar-dasar kepemimpinan. Lalu, diskusi isu-isu terbaru dan apa yang harus dilakukan oleh ke depan bagi kader Ansor.
Jairi mengaku, setelah ikut PKD action yang dilakukan karena sudah memiliki tanggung jawab yang lebih. Pasalnya secara resmi masuk Ansor secara struktural lebih ingin menjadi orang yang bermanfaat.
“Kan ke dulu Ansor kultural Sekarang masuk di struktural sehingga ada beban yang lebih yang akan saya tanggung 1 menjaga nama baik ansor. Kedua menjadikan ansor sebagai rujukan dari perjuangan daei anak-anak muda di NU,” tegasnya. (bahr/red)