Tulungagung, Mataraman.net, Setelah tertunda, akhirnya Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menghelat konferensi wilayah (konferwil) di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo. PC Ansor Tulungagung memilih calon Musaffa Safril untuk menahkodai Ansor Jatim.
Ketua PC Ansor Tulungagung, Mukhammad Syukur mengungkapkan bahwa terkait dalam Konferwil Ansor Jatim untuk Tulungagung sudah sepakat untuk mengusung Sahabat H. Musyaffa Safril. Ia mengaku Wakil Ketua PW GP Ansor Jatim tersebut membidangi sisi ekonomi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Kita menganggap bahwa untuk maju sebagai ketua PW dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah beliau ini sudah 3 periode ini menjadi pengurus wilayah,” papar Mukhammad Syukur, Senin, 12 Agustus 2024.
Alasan kedua, Sukur menerangkan beliau sudah cukup lama berkiprah di wilayah. Sehingga dalam sisi pengetahuan organisasi, sisi pengalaman, dan organisasi serta jaringan sudah cukup baik.
Menurut Sukur, Safril juga memiliki kelebihan adalah kemampuan untuk berkomunikasi, tidak hanya keatas tetapi juga ke bawah. Hal tersebut cukup efektif untuk membangun sebuah tata kelola organisasi yang solid.
“Bagi kita seorang pemimpin harus pandai berkomunikasi salah satunya adalah kepemimpinan agar mampu bersinergi dengan PC maupun PAC,” tambahnya.
Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini menuturkan sebelumnya telah melakukan koordinasi untuk akreditasi baik di PAC maupun PC. Sebab akreditasi tersebut sebagai penentu suara sah dalam forum.
“Sudah melakukan komunikasi koordinasi dan juga sahabat-sahabat di tingkat PAC. Kita ada 19 PAC, insyaallah nanti semua sepakat untuk mendukung Safril dan ditambah PC,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Ansor, Addin Jauharuddin saat kunjungan ke Tulungagung telah mengisyaratkan jalannya Konferwil Ansor Jatim bisa secara musyawarah mufakat.
Dirinya mengaku Konferwil ini memang sedang menghangat karena batal digelar. Namun menurutnya inti dari Konferwil adalah sebuah proses regenerasi. Supaya estafet keberlanjutan pemimpin sebelumnya bisa dilanjutkan untuk pemimpin kedepan dengan cara mufakat.
“(Berarti aklamasi?) Kira-kira arahnya begitulah. Proses musyawarah mufakat hal ini lebih diutamakan,” papar Addin Jauharuddin.
Addin menjelaskan tradisi di Ansor adalah tradisinya musyawarah mufakat. Ia beralasan karena demokrasi itu hanya salah satu cara, bukan sebuah kepastian. Artinya model demokrasi bisa beragam tidak harus melalui pemilihan.
“Hal ini dalam memang kita berharap Jatim ini konferwil nya dilaksanakan dengan musyawarah. Kedepan saya harap pihak-pihak yang sedang bertarung (kontestasi) melakukan musyawarah terlebih dahulu sebelum konferwil,” pintanya. (mad)