PeristiwaTulungagung

Pantai Gemah Tertimbun Ribuan Kubik Sampah, Butuh Dua Alat Berat untuk Pembersihan

×

Pantai Gemah Tertimbun Ribuan Kubik Sampah, Butuh Dua Alat Berat untuk Pembersihan

Sebarkan artikel ini
Pantai Gemah Tertimbun Ribuan Kubik Sampah, Butuh Dua Alat Berat untuk Pembersihan
Kondisi Pantai Gemah dipenuhi sampah. (Pokdarwis Pantai Gemah)

Tulungagung, Mataraman.net –  Gunungan sampah tampak dari sepanjang Pantai Gemah yang berada di Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Sampah tersebut terbawa dari Sungai Parit Raya dan Parit Agung hingga bermuara di pantai.

Ketua Pokdarwis Pantai Gemah, Imam Rojikin menerangkan bahwa timbunan sampah terjadi setelah banjir Trenggalek. Pasalnya, sungai-sungai Trenggalek bermuara di Sungai Niama. Ketika Bendungan Niama dibuka, air langsung ke laut dan bercampur sampah.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Iya, dampak banjir Trenggalek itu imbasnya tidak hanya Trenggalek,  tapi juga ke Pantai Gemah. Namanya wisata pantai akhirnya kan jadi kumuh, jadi wisata sampah.hehehe,” seloroh Imam Rojikin kepada Mataraman.net, Kamis, 29 Mei 2025

Rojikin mengatakan bahwa pembersihan sampah tidak bisa jika tidak menggunakan alat berat. Sementara jika mengumpulkan satu dalam truk membutuhkan waktu yang lama.

Baca Juga :  25 Santri Lirboyo Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Sesak Nafas Usai Kebakaran

Ditambah lagi di Tulungagung, dikatakannya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah satu-satunya hanya di TPA Segawe. Bila satu armada muat sampah hanya sekitar 4 sampai 6 kubik.

“Dengan biaya transportasi sekali berangkat 400 ribu. Padahal sampah di situ ada ribuan kubik. Tidak mungkin kita mampu manual,” paparnya.

Pria asal Desa Keboireng Kecamatan Besuki Tulungagung ini menambahkan, saat ini yang diperlukan adalah bantuan dua alat berat. Pertama eskavator dan bulduser, keduanya nanti bisa menggali dan yang satunya untuk menguruk sampah.

“Kita tanam di situ tapi biaya sewa eskavator tidak sedikit. Kalau satu jam all in kurang lebih 300 sampai 450 ribu. Taruhlah yang besar 450 ribu per jam, kalau dua, satu jam 900 ribu kali 8 jam maksimal kerja,” ulasnya.

Baca Juga :  Meriah, Grebeg Suro Pantai Gemah Ratusan Warga Berebut Tumpeng Agung

Rojikin mengaku pengelola apabila ingin membersihkan harus merogoh kocek banyak. Paling tidak Rp 7,2 juta selama satu hari. Belum berapa hari jika belum selesai, apabila sampai 10 hari bisa menyentuh 60 juta lebih.

“Sementara kalau saat ini dari pengelola masih kita tumpuk yang bisa kita bakar kita bakar. Hanya sebatas itu,” ujarnya.

Ia sekali lagi meminta kepada stakeholder pemangku kebijakan untuk uluran tangan. Tidak hanya berpangku tangan, namun turun lapangan, melihat langsung, Pantai Gemah merupakan aset Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang paling besar se-Tulungagung di sektor wisata.

“Apalagi cuma ibaratnya hanya bahan foto namanya diskusi saja,” pungkas Ketua PSNU Pagar Nusa Kecamatan Besuki ini. (bahr/red)