PemerintahanTulungagung

Panen Melimpah, Tulungagung Catat Surplus Padi Hingga 66 Ribu Ton

×

Panen Melimpah, Tulungagung Catat Surplus Padi Hingga 66 Ribu Ton

Sebarkan artikel ini
Panen Melimpah, Tulungagung Catat Surplus Padi Hingga 66 Ribu Ton
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suyanto. (foto:bahr)

Tulungagung, Mataraman.net – Kabupaten Tulungagung kembali menunjukkan potensi besar di sektor pertanian. Musim panen tahun ini, komoditas padi mencatatkan surplus signifikan, bahkan menembus angka 66.983 ton, jauh melebihi kebutuhan lokal.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suyanto, menyampaikan bahwa peningkatan produksi padi ini tak lepas dari kerjasama semua pihak dan dukungan infrastruktur pertanian yang semakin baik.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Dibanding tahun lalu, panen tahun ini mengalami peningkatan cukup besar. Total surplus padi mencapai 66.983,44 ton,” ujar Suyanto di kantornya, Kamis (15/5/2025).

Baca Juga :  Gus Ladin Pertahankan Disertasi Angkat Konstruksi Sosial Dakwah PBNU

Menurutnya, tiga kecamatan di Tulungagung menjadi penyumbang terbesar hasil panen. Sementara itu, total luas tanam mencapai 30.159 hektare, terdiri dari musim tanam (MT) pertama seluas 25.442 hektare dan MT kedua 4.717 hektare.

“Sampai Mei 2025, produksi padi kita tembus 154.555 ton, melebihi target,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, tambahan fasilitas Irigasi Perpompaan (Irpom) menjadi salah satu faktor utama peningkatan hasil panen tahun ini.

Suyanto menyebut, beras hasil panen Tulungagung tak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tapi juga menjadi incaran pedagang dari daerah lain seperti Nganjuk, Kediri, dan Blitar.

“Rata-rata beras dari Tulungagung banyak diambil oleh pedagang dari luar kota,” imbuhnya.

Baca Juga :  Semrawut! Pedagang CFD Bakal Direlokasi Barat Alun-alun Tulungagung

Untuk akurasi data, Dinas Pertanian Tulungagung mengandalkan sistem pelaporan berbasis Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) milik Kementerian Pertanian (Kementan). Data tersebut diperoleh langsung dari para penyuluh di lapangan, lalu dikirim ke pusat.

“Data yang kami pakai real-time dan langsung terhubung ke Kementan, bukan hanya untuk keperluan daerah,” tandasnya.

Dengan capaian ini, Tulungagung semakin menegaskan diri sebagai salah satu lumbung pangan penting di Jawa Timur. (bahr/red)