PeristiwaTrenggalek

Dapur Umum Ma’arif Sediakan Ribuan Makanan untuk Korban Banjir Trenggalek

×

Dapur Umum Ma’arif Sediakan Ribuan Makanan untuk Korban Banjir Trenggalek

Sebarkan artikel ini
Dapur Umum Ma'arif Sediakan Ribuan Makanan untuk Korban Banjir Trenggalek
Lokasi Dapur Umum Ma'arif Trenggalek di Desa Ngulanwetan Pogalan. (foto: bahr)

Trenggalek, Mataraman.netHujan deras beberapa jam membuat sejumlah titik di Kabupaten Trenggalek dilanda banjir. Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama mendirikan dapur umum sediakan ribuan makanan cepat saji.

Ketua LP Ma’arif NU Trenggalek, Mohib Asrori menerangkan bahwa pendirian dapur umum teman-teman LP Ma’arif ini spontanitas. Karena warga sekolah-sekolah NU banyak yang terdampak.

“Lokasi dapur umum Desa Ngulanwetan daerah Dusun Jatimalang. Lokasinya di rumah pribadi memang catering juga sama-sama teman jadi komunikasinya enak,” papar Mohib Asrori, Selasa (20/05/2025).

Ditanya total nasi bungkus, Mohib belum bisa memastikan. Namun bisa mencapai ribuan. Pasalnya, tidak hanya sekali makan, namun sehari tiga kali.

Baca Juga :  Kawal Kasus Pencabulan Santri, Ansor Kampak Trenggalek Pertanyakan Proses Hukum Kiai

“Totalnya tidak pernah ngitung, saya ambil dua RT mengcover padahal saya yang ngambil. Luar saya lebih banyak, iya sampai ribuan,” bebernya.

Pria berdomisili di Pogalan ini menerangkan yang terdampak parah sekolah-sekolah langsung punya posko sendiri dari donasi wali santri. Ia mencontohkan seperti di Desa Rejowinangun terkumpul di distribusikan ke Dawuhan, Kecamatan Trenggalek.

Mohib menjelaskan meski LP Ma’arif bukan domain dari bencana, teman-teman LP Ma’arif Wilayah Pogalan hanya swadaya. Seperti update status langsung ditindaklanjuti dengan transfer ke rekening.

“Kebetulan lokasi dapur umum catering. Ada yang transfer uang 25, 100, 200 ribu. Lalu, dimasak dan didistribusikan ke sekolah yang terdampak itu terus diambil nasinya,” ujarnya.

Baca Juga :  'Nguntir Bareng' Sound System Meriahkan Bulan Kemerdekaan di Karanganom Trenggalek

Beliau mengaku saat ini masih ada satu titik tapi jumlahnya banyak. Sebab biasanya yang ikut berdonasi bukan hanya orang Trenggalek saja, melainkan juga dari juragan-juragan yang enggan disebut

“Teman-teman juragan-juragan Jepang itu ikut berdonasi. Makanya kuat beli pokok, susu itu mahal. Dan yang nasi itu tidak hanya sehari satu kali, tapi 3 kali sehari,” paparnya. (bahr/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *