PendidikanSosial BudayaTulungagung

Candi Sranggahan Masa Majapahit Ini Cocok Untuk Edukasi di Tulungagung

×

Candi Sranggahan Masa Majapahit Ini Cocok Untuk Edukasi di Tulungagung

Sebarkan artikel ini
Candi Sranggahan Masa Majapahit Ini Cocok Untuk Edukasi di Tulungagung
Candi Sanggrahan peninggalan masa Kerajaan Majapahit di Tulungagung. (foto: bahr)

Tulungagung, Mataraman.net –  Salah satu peninggalan masa lampau yang masih kokoh di Tulungagung adalah Candi Sanggrahan. Lokasinya sangat mudah terjangkau, tepatnya di Dusun Sanggrahan Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu.

Jaraknya hanya 6,8 kilometer dari Alun-alun Tulungagung ke arah selatan. Candi ini ini dibangun pada zaman kerajaan Majapahit masa Raja Hayam Wuruk yaitu tahun sekitar 1.359 sampai 1.389 Masehi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Salah satu Juru Pelihara Candi Sanggrahan, Mu’adin menerangkan untuk kunjungan wisatawan kebanyakan masih dalam kota saja. Khususnya para pelajar, mengisi liburan musim akhir semester atau habis ujian.

“Pengunjung per bulan kurang lebih ada 400 wisatawan. Kebanyakan mereka pelajar kalau umum hanya sebagian,” ujar Mu’adin ditemui di lokasi beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Khidmat, HUT ke-13 NasDem di Tulungagung Dikemas Istighosah hingga Pemotongan Tumpeng

Perihal pemeliharaan, candi ini menurut Mas’ud setiap hari dibersihkan mulai dari pembersihan benda cagar budaya terus lingkungan. Total tenaga kebersihan yang merangkap juru terutama ada tiga orang.

Sementara untuk monitoring cagar budaya ini, dilakukan  dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI.  Monitornya setiap tahun dengan melihat langsung, mulai mengecek kondisi candi, sarana prasarana dan lain-lain selalu monitoring.

“Di sini ada namanya Korwil. Korwil itu sebagai kepanjangan tangan BPK Wilayah 11 meliputi Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek,” ulasnya.

Pria asal Desa Wajaklor ini menerangkan bahwa yang menarik dari candi ini adalah kondisi masih bagus. Keistimewaan kedua adalah candi ini terbesar se-Kabupaten Tulungagung.

Baca Juga :  Malam 1 Suro, Lingkungan Selokarung Tulungagung Tumplek Blek Tirakatan hingga Makan Puluhan Lodho

“Keistimewaannya terletak pada 90 persen ini masih bagus,” paparnya.

Mas’udin menerangkan struktur candi ini yaitu berupa batu andesit dengan isian bata merah. Lalu, untuk ukuran panjang 13,5 meter lebar 9,5 meter serta memiliki ketinggian 5,86 meter.

Pengamatan penulis di lokasi tampak kurangnya papan penunjuk arah ke candi dari jalan raya. Satu penanda hanya sudah masuk gang kecil menuju lokasi parkir. Itupun sudah aus, sehingga tak nampak sama sekali tulisan ‘Candi Sanggrahan’.

Lokasi parkir pun hanya sederhana, hanya cukup untuk belasan kendaraan bermotor. Jalan menuju lokasi pun becek, air hujan yang sebelumnya turun masih menggenang. (bahr/red)