NewsSosial BudayaTrenggalek

Buat Baju dari Koran, Kader Fatayat Ikut Meriahkan Karnaval Karanganom Trenggalek

×

Buat Baju dari Koran, Kader Fatayat Ikut Meriahkan Karnaval Karanganom Trenggalek

Sebarkan artikel ini
Kader Fatayat NU Karanganom kenakan baju dari koran. (mad)

Trenggalek, Mataraman.net – Pimpinan Ranting Fatayat NU Desa Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek ikut memeriahkan karnaval umum di desa setempat. Ada yang menarik dari barisan karnaval, Kader Fatayat NU mengenakan baju yang terbuat dari koran.

Yang mengenakan baju tersebut adalah Khusunu Qurbayati. Dirinya mengaku mengenakan baju dari koran karena mencoba berkreatifitas dengan memanfaatkan barang bekas disekitar.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Selain memanfaatkan barang sekitar sekaligus menunjukkan bahwa barang bekas kalau dibubuhi ketelatenan maka akan menemukan estetikanya sendiri,” ujar Khusunu Qurbayati kepada Mataraman.net, Selasa, 10 September 2024.

Baca Juga :  Kebersamaan Jadi Kunci Konfercab XII PCNU Tulungagung Hanya 14 Hari Persiapan

Alumnus UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini menerangkan bahwa penyelesaian baju dari koran ini tak begitu lama. Namun gegara kesibukan sebagai ibu rumah tangga (IRT) dan berjualan.

“Untuk memikirkan ide dan inspirasi lalu eksekusi membutuhkan 4 jam dalam 2 minggu. Sebab harus nyambi berdagang dan IRT. Sehingga harus memanfaatkan waktu seadanya,” paparnya.

Khusunu mengatakan bahwa ini baru pertama kali show off public. Sehingga memberikan kesan tersendiri merasa grogi diawal-awal berjalan di garis start.

“Baru pertama kali. Kesannya ndredek takut tidak sesuai ekpektasi,” kenangnya.

Ibu muda satu anak ini mengaku sempat khawatir dengan baju yang ia kenakan. Sebab ditakutkan copot ditengah jalan mengingat jarak karnaval sepanjang 2 kilometer.

Baca Juga :  Menu MBG Hari Pertama Ayam Goreng dan Oseng Wortel di Al Azhaar Tulungagung

“Awalnya takut beberapa ada yang jatuh. Tapi alhamdulillah sampai finish aman,” tutupnya.

Namun kekhawatiran Khusunu sudah hilang saat sampai di garis finish. Lelahnya terbayarkan melihat ibu-ibu Muslimat NU dan Fatayat NU di depannya beranjak menunggu jemputan di lokasi finish. (mad)