Surabaya, Mataraman.net – Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA sukses menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang berada di Kota Surabaya selama dua hari, 30-31 Juli 2025. Semangat yang diangkat oleh media massa milik badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berupaya mencetak wartawan Indonesia yang memiliki kompetensi kerja secara profesional.
Penguji Utama sekaligus Redaktur Pelaksana LKBN ANTARA, Teguh Priyanto mengungkapkan, dirinya dalam proses UKW yang diikuti 29 peserta ini mengampu dua peserta Jenjang Utama dan tiga Jenjang Madya. Ia mengaku menjadi penguji adalah sesuatu yang sangat berat sekaligus beban. Pasalnya, penguji harus menguji wartawan dan menjadi garantor atas di UKW yang memiliki tanggungjawab hasil yang sudah dikerjakan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Karena ingin satu tujuan seperti halnya tujuan UKW sendiri. Kita (LKBN ANTARA) ingin Wartawan Indoensia memiliki kompetensi kerja secara profesional, intinya seperti itu,” papar Teguh Priyanto di salah satu hotel di Surabaya.
Teguh menambahkan meski begitu para penguji tetap menjalankan tugasnya. Ia berpesan kepada para peserta yang semua dinyatakan kompeten mudah-mudahan ini menjadi bekal untuk selalu mengasah diri. Karena dirinya yakin UKW bukan sekadar ujian, melainkan sharing bersama.
“Kita melakukan UKW meskipun melelahkan ini sebagai ajang tukar pikiran bersama, sailing belajar bersama. Saling memacu diri sejauh mana level kita, bisa menggali kemampuan kita dalam kejurnalistikan,” paparnya.
Alumnus Universitas Sebelas Maret sekaligus yang Manajer Antara School of Journalism ini mengaku bahwa LKBN ANTARA serius dan tidak bermain-main dalam UKW. Lantaran, keseriusan dalam uji kompetensi ini adalah untuk kebaikan kejurnalistikan Indonesia.
“ANTARA selalu menjadi bagian yang memupuk dan mengembangkan profesi jurnalis yang sudah berpuluhan tahun yang kita jalani. Senior-senior saya pasti lebih dari 30 tahun menjalani profesi ini. Alhamdulillah 5 peserta uji di bawah saya semuanya kompeten,” tambahnya langsung disambut riuh tepuk tangan peserta.
Senada, Penguji UKW Jenjang Madya sekaligus Redaktur di LKBN ANTARA, Erafzon Saptiyulda menambahkan secara kesuluruhan mengapresiasi kepada seluruh peserta. Ia mengaku seperti apa yang dikatakan penguji Jenjang Muda, Hermanus Prihatna bahwa semua peserta bersemangat dan tidak menampakkan mengeluh selama proses ujian.
“Tidak ada yang waduh ini kayaknya beban banget. Saya sudah beberapa kali menguji memang setiap ujian ini berat. Hari pertama saja sudah pusing, hari kedua tambah berat. Tapi permasalahannya pertama kali menguji, saya menolak setelah ToT (Training of Trainer) saya menolak. Karena saya rasa terlalu berat dan membuang waktu juga, hehehe,” seloroh Erafzon Saptiyulda.
Pak Era, sapaan akrabnya ini menuturkan kendati demikian, ia melihat sekarang ini peserta bersungguh-sungguh untuk mengupgrade kemampuan, aktualisasi diri ingin kompeten, ingin diakui bahwa pekerjaan wartawan ini pekerjaan serius.
“Ada tanggungjawabnya, ada konsekuensinya, sebelah kaki dipenjara kalau salah menulis, nyawa bisa hilang. Kalau salah-salah ambil angle atau bahkan kalau seandainya terlalu fanatik membela lingkungan sekalipun kalian belum tentu selamat. Karena di luar sana ada yang tidak pro lingkungan banyak,” akuinya.
Era menambahkan bahwa LKBN ANTARA merupakan salah satu media pertama yang membuat grade dalam jenjang kewartawanan. Pasalnya di internal media ini memiliki jabatan fungsional wartawan satu sampai delapan dan juga redaktur satu sampai enam. Hal inilah yang menjadi tolak ukur Dewan Pers saat itu dalam membuat jenjang UKW.
“Mereka (Dewan Pers) sepakat akhirnya ada 3 jenjang yang sebelumnya ada 4. Yang disepakati ada 3 jenjang yaitu muda, madya dan utama,” imbuhnya.
Sebagai informasi, total pendaftar sesuai data yang penulis peroleh ada 100 lebih. Lalu, melalui proses seleksi administrasi tinggal menyisakan 30 peserta dan 1 cadangan.
Namun satu peserta mengundurkan diri di hari pelaksanaan, sehingga 1 cadangan tidak bisa mengisi kuota lantaran terlalu mepet jarak peserta ke lokasi ditempuh 5 jam.
Salah satu peserta adalah Pemimpin Redaksi (Pemred) Mataraman.net, Madchan Jazuli dinyatakan Kompeten Jenjang Madya. (bahr/red)