Tulungagung, Mataraman.net – Penanganan jalan rusak yang terjadi di sepanjang Jalan Raya Campurdarat-Sawo sudah lama menjadi atensi Pemkab Tulungagung. Total saat ini yang tengah dalam proses pengerjaan sepanjang 3 kilometer untuk mempermudah akses ke Jalur Lintas Selatan (JLS).
Pejabat Pembuat Keputusan (PPK) Dinas PUPR untuk Jalan Sawo-Campurdarat, Ahmad Rifa’i Sodik mengungkapkan, ruas Jalan Sawo-Gambiran panjang penanganan 3 kilometer. Dengan rincian 500 meter penanganan jalan beton yang sisanya menggunakan aspal.
“Sebenarnya tujuannya ini adalah satu jalan sirip JLS. Kita ini fungsinya jalan kolektor primer yang menghubungkan antara jalan nasional ke jalan kabupaten,” ujar Ahmad Rifa’i Sodik di temui di lokasi, Kamis (10/7/2025).
Sodik menambahkan untuk proses pengerjaan waktu proyek selama 6 bulan. Lalu, sampai hari ini sudah berjalan 1,5 bulan. Sementara untuk progres sampai saat ini sekitar 15 persen.
“Sumber dana dari APBD Kabupaten Tulungagung 2025 dengan jumlah nilai kontrak 19,1 miliar,” ulasnya.
Sodik mengaku untuk karekteristik kontur jalan di sini tanah keras sebenarnya. Namun, ia mengakui bahwa di area ini sering terjadi banjir. Sehingga air menggenang membuat aspal banyak yang rusak.
“Harus kita perbaiki yang airnya sulit untuk mengalir kita beton. Yang airnya lancar bisa mengalir kita perbaiki salurannya, ada yang salurannya kita ganti ada yang kita normalisasi,” bebernya.
Disinggung kendala, dirinya mengatakan yang pertama pas awal pengerjaan terkendala di cuaca. Lalu, kedua perihal lalu lintas kendaraan baik roda dua maupun roda empat juga mengganggu proses pengerjaan.
“Lalu lintas tinggi jalan satu satunya, kalau kita tutup ya terpaksa kendaraan memutar jauh. Sebenarnya kita sudah ada imbauan rambu rambu roda 4 dilarang lewat. Tetapi kenyataannya tetap lewat,” paparnya.

Sementara, Kepala Pengawas CV Kusuma Abadi Konsultan, Heri Wahyudiono mengatakan yang perlu diperhatikan adalah proses persiapan pengecoran. Harus sesuai dengan spesifikasi Detail Engineering Design (DED) atau Rancang Bangun Rinci.
Ia menambahkan sebelumnya juga harus mempersiapkan sebelum pengecoran feasibility study. Atau smm metode analisis yang bertujuan untuk mengevaluasi peluang keberhasilan suatu proyek.
“Pertama kesiapan bahwa FS penyiapan baru untuk pengecoran,” kata Heri.
Pengamatan pewarta di lapangan, tahap pelapisan cor pertama sudah kering. Cor beton pertama untuk pelapisan setinggi 10 centimeter. Kemudian untuk lapisan atas, cor beton setinggi 20 centimeter dengan rangka besi. Sehingga total 30 centimeter untuk penanganan cor beton jalan tersebut. (adv/bahr/red)