Blitar, Mataraman.net – Suasana berbeda tampak di Pondok Pesantren Mambaul Hisan, Gondang, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Kamis (8/5/2025). Ratusan santri terlihat antusias mengikuti sosialisasi keselamatan berlalu lintas yang digelar oleh Polres Blitar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Coaching Clinic bertema Road Safety yang diselenggarakan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) bersama Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Blitar. Dalam kesempatan tersebut, sekitar 100 santri mengikuti paparan dan simulasi secara aktif.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kasatlantas Polres Blitar, AKP A. Nasution, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran berlalu lintas sejak dini serta menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap kondusif.
“Melalui kegiatan ini, kami mengajak adik-adik santri untuk merayakan kelulusan dengan cara yang positif dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Konvoi di jalan raya bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya,” tegas AKP Nasution.
Materi yang disampaikan meliputi pentingnya mematuhi aturan berkendara, penggunaan helm dengan benar, serta bahaya melanggar rambu lalu lintas. Disampaikan pula larangan tegas bagi anak di bawah umur untuk mengendarai sepeda motor.
Menjelang momen kelulusan, Satlantas dan Satbinmas juga memberikan himbauan agar para santri tidak melakukan aksi konvoi sebagai bentuk euforia. “Langkah ini adalah upaya pencegahan terhadap potensi gangguan keamanan serta kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi saat perayaan kelulusan yang tidak terkendali,” tambahnya.
Kegiatan semakin hidup dengan adanya sesi tanya jawab dan simulasi singkat, yang memberikan pengalaman langsung kepada para santri. Mereka juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan cara berkendara yang benar di jalan raya.
Selain aspek lalu lintas, Satbinmas juga menyampaikan pesan-pesan kamtibmas, mengajak para santri menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas sekaligus menjaga ketertiban lingkungan, baik di dalam pondok maupun di masyarakat.
“Harapannya, para santri bisa menjadi agen perubahan dengan menanamkan budaya tertib lalu lintas dan turut menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif,” pungkas AKP Nasution. (bahr/red)