Pemerintahan

PPIH Surabaya Imbau Jemaah Haji Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Madinah

×

PPIH Surabaya Imbau Jemaah Haji Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Madinah

Sebarkan artikel ini
PPIH Surabaya Imbau Jemaah Haji Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Madinah
jemaah calon haji di Embarkasi Surabaya. (foto:ist)

Surabaya, Mataraman.net – Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar, memberikan peringatan kepada para jemaah yang telah tiba di Madinah untuk berhati-hati terhadap cuaca panas yang ekstrem. Imbauan tersebut disampaikan saat pelepasan 4.171 jemaah dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Senin (5/5/2025).

“Suhu siang hari di Madinah diprediksi berkisar antara 36 hingga 41 derajat Celsius. Kami menganjurkan jemaah untuk rutin mengonsumsi air, terutama air zam-zam, guna menghindari dehidrasi dan menjaga daya tahan tubuh,” jelas Bahtiar.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Ia juga mengingatkan agar para jemaah memelihara kondisi fisik dan tidak memaksakan diri selama berada di Madinah. Bahtiar menekankan bahwa puncak pelaksanaan ibadah haji akan berlangsung di Makkah, sehingga jemaah diminta menggunakan waktu secara bijak di Masjid Nabawi.

Baca Juga :  Ini Curhatan Cerdas Bupati Trenggalek di Rapat Diseminasi Badan Urusan Lesgislasi Daerah DPD RI

“Kami sarankan jemaah tidak memaksakan diri beribadah di luar kemampuan. Fokuskan energi dan siapkan diri secara fisik maupun spiritual untuk menjalani rangkaian utama ibadah haji di Makkah,” tambahnya.

Di tengah proses keberangkatan, Bahtiar juga menyampaikan kabar duka atas wafatnya salah satu jemaah dari Embarkasi Surabaya.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kami berduka atas meninggalnya Isdiyono Taslim Atmo Suwito, usia 60 tahun, dari kloter 3. Beliau wafat pada pukul 08.18 WIB di RS Haji Surabaya. Semoga Allah menempatkannya di tempat terbaik dan memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujar Bahtiar.

Jenazah Isdiyono telah dipulangkan ke rumah duka di Desa Gebang, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, dan dimakamkan pada Minggu malam. Isdiyono, yang berangkat bersama istrinya Sunarmi Mrakih (57), termasuk dalam kloter 3 bersama jemaah dari Tulungagung dan Kediri. Mereka tiba di asrama haji pada Kamis (1/5/2025) pukul 11.00 WIB dan dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada Jumat (2/5/2025) pukul 11.40 WIB. Namun karena kondisi kesehatannya yang menurun akibat TBC dan stroke, Isdiyono dirawat di rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia. (*/hum/red)