Trenggalek, Mataraman.net – Ada yang menarik agenda rutin tahunan masyarakat Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan berupa ‘Budaya Grebek 99 (Songo-songo). Grebek 99 merupakan sebuah budaya yang dilestarikan oleh masyarakat desa setempat.
Adat istiadat ini diambil dari kisah sebuah tokoh Tumenggung Wirguno dari Mataram. Dahulu kala beliau yang datang ke desa Sumurup guna melawan pagebluk. Pagebluk sering diartikan penyebaran wabah penyakit yang belum dapat diprediksi kapan berakhir, sebab belum ditemukan obat.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menerangkan, Tumenggung Wiroguna melakukan serangkaian upaya. Mulai mengasingkan diri bertapa bisa mengatasi wabah yang dilanda masyarakat. Inilah yang melatarbelakangi cerita rakyat kedatangan Tumenggung Wiroguna dari tanah Mataraman menghalau pagebluk.
“Kala menghalau pagebluk beliau diceritakan bahwa bertapa selama 99 hari dan menggunakan 99 pusaka untuk mengusir pagebluk di Desa Sumurup,” beber Mas Ipin.
Beliau mengucapkan terima kasih kepada masyarakat bahwa untuk mencapai satu cita-cita itu butuh pengorbanan, butuh tirakat. Ia berharap semoga seluruh masyarakat ikut bersemangat kerja keras hingga bisa mewujudkan Desa Sumurup sebagai desa yang maju.
Oleh sebab itulah, salah satu cara mengenang perjuangan Tumenggung Wiroguna warga masyarakat Desa Sumurup menggelar sebuah acara adat kirab pusaka.
Dimana 99 pusaka yang digunakan oleh Tumenggung Wiroguna ini selepas dibersihkan. Selanjutnya dikirab menuju Balai Desa Sumurup untuk diserahkan kepada Kepala Desa dan disemayamkan lagi di sana. (mad)
Discussion about this post