Trenggalek, Mataraman.net – Secercah harapan tampak dari Nahdliyyin Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Setelah sempat nomaden alias berpindah-pindah dalam melakukan kegiatan maupun rapat, akhirnya kini bakal memiliki gedung bersama.
Melalui peletakan batu pertama, Ketua MWCNU Dongko, Ropingi menjelaskan bahwa pembelian tanah untuk gedung NU beserta Banom NU berawal dari tanah wakaf yang diberikan Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, KH Sami’an.
“Karena dirasa kurang untuk kepentingan NU beserta Banom NU se kecamatan akhirnya sisa wakafnya kita beli sekalian. Total luasan tanah ya hampir 3 ribu meter persegi,” ujar Ropingi, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Ropingi mengatakan bahwa selama ini setiap kali ada kegiatan maupun rapat biasanya dilakukan di rumah ketua atau yang lebih sering di Pondok Pesantren Darussalam, KH Ahmad Sami’an.
“Kegiatan yang sering disana mulai kegiatan musyawarah dan lokasi misal di masjid yang disampingnya pengurus. Biasanya nomaden pindah-pindah sesuai kebutuhan,” akuinya.
Ropingi menuturkan bangunan pertama untuk semacam kantor sekretariat bersama NU beserta Banom NU. Ada seperti ruang kelas berupa 2 lokal, di tengah akan dipasang rolling. Sehingga nanti multifungsi bisa untuk aula kapasitas 200an orang.
“Ketika sehari hari untuk ya kantor sekretariat. Terus ini kontruksi nya dak. Rencananya nanti diatas kita bikinkan rumah joglo bisa untuk kita fungsikan untuk pertemuan-pertemuan,” jelasnya.
Ditanya perihal pengembangan kedepan, ia mengaku sesuai visi misi yang mana NU sebagai organisasi keagamaan sosial kemasyarakatan di dalamnya termasuk ada pendidikan hingga kesehatan.
“Orientasinya mungkin suatu saat nanti. Alhamdulillah masyarakat merespon baik, ini terbukti (hasil) pembelian tanah ini hasil infaq dan sedekah,” bebernya.
Ia mengatakan apabila tanah seluas ini hanya dimanfaatkan sebagai kantor cukup sayang sekali. Sehingga melalui pengembangan bidang pendidikan ada lembaga pendidikan, ada pondok pesantren cukup bermakna.
“Kalau kesehatan ada klinik dan sebagainya arahnya mungkin kesana. Barangkali juga lokasi ada pusat kegiatan masyarakat untuk gedung persewaan,” tambahnya.
Pengajar di Yayasan Pondok Pesantren Bahjatus Surur Desa Pringapus Kecamatan Dongko ini menambahkan selain kedepan sebagai lokasi pendidikan dan kesehatan termasuk pusat kegiatan kegiatan manasik. Yakni semacam lokasi manasik KBIHU NU Kecamatan Dongko.
Ia bersyukur dari total tanah pembelian senilai Rp 230 juta masih kurang 15 juta. Sehingga masih membuka seluas-luasnya bagi donatur untuk bisa menyalurkan bantuan bisa menghubungi 0822 3258 3335.
Senada, salah satu donatur dari PKB Trenggalek mengatakan bahwa Pembangunan Kantor MWC NU ini sebagai bukti konkrit komitmen PKB berkhidmah kepada NU. Para anggota legislatif dari PKB menyerap aspirasi warga NU untuk mempermudah syiar.
“Sebab banyak sekali program-program aspiratif warga NU yang telah direalisasikan. Ini membuktikan bahwa selama ini PKB tidak pernah meninggalkan NU,” terang Wakil Sekretaris DPC PKB Trenggalek, Imam Rosyidin.
Rosyidin berharap pembangunan Gedung MWCNU Dongko ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, khususnya Warga NU dan bisa mensyiarkan PKB di Wilayah Kecamatan Dongko.
Pantauan penulis, akses ke jalan raya hanya beberapa ratus meter. Kendati masuk ke dalam gang, untuk menuju lokasi tidaklah sulit. Di bagian depan luas lahan cukup untuk tempat parkir maupun kegiatan lainnya.
Sementara di bagian belakang agak menjorok akan dibuat konstruksi beton dak. Lahan yang masih kosong digunakan sebagai tempat pembibitan dari Kelompok Masyarakat (Pokmas) setempat. (mad)
Discussion about this post