Tulungagung, Mataraman.net, Konferwil Ansor Jatim batal di gelar pada 28 Juli 2024 kemarin di Pondok Pesantren Tambakberas Jombang. Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharuddin memberikan isyarat untuk Konferwil Ansor Jatim berjalan secara musyawarah mufakat atau aklamasi.
Dirinya mengaku Konferwil ini memang sedang menghangat karena batal digelar. Namun menurutnya inti dari Konferwil adalah sebuah proses regenerasi. Supaya estafet keberlanjutan pemimpin sebelumnya bisa dilanjutkan untuk pemimpin kedepan dengan cara mufakat.
“(Berarti aklamasi?) Kira-kira arahnya begitulah. Proses musyawarah mufakat hal ini lebih diutamakan,” ujar Addin Jauharuddin di Crown Victoria Hotel Tulungagung, Senin, 29 Juli 2024.
Addin menjelaskan tradisi di Ansor adalah tradisinya musyawarah mufakat. Ia beralasan karena demokrasi itu hanya salah satu cara, bukan sebuah kepastian. Artinya model demokrasi bisa beragam tidak harus melalui pemilihan.
“Hal ini dalam memang kita berharap Jatim ini konferwil nya dilaksanakan dengan musyawarah. Kedepan saya harap pihak-pihak yang sedang bertarung (kontestasi) melakukan musyawarah terlebih dahulu sebelum konferwil,” pintanya.
Pria yang pernah Pria yang pernah mengemban amanah Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) masa khidmah 2011-2013 ini mengatakan dengan terlebih dahulu melakukan musyawarah sehingga nanti berujung bisa disatukan.
Ditanya perihal idealnya Ansor Jatim, Addin mengatakan Jatim menjadi barometer. Karena selain lahirnya Ansor, basis NU ada disini. Maka harapan-harapan dari PP GP Ansor di Jatim menjadi role model.
“Contoh-contoh yang futuristik ke depan kita berharap ada di Jawa Timur,” ulasnya.
Kader GP Ansor kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 14 April 1985 ini menerangkan Jatim memiliki kekuatan politik, kekuatan sosial yang besar. Pun juga potensi ekonomi besar bisa dikembangkan dan ditangkap sebagai peluang.
“Bagaimana pun mulai bagaimanapun ketika digabung menjadi satu tentu Ansor akan semakin besar,” tandasnya. (mad)
Discussion about this post