Jombang, Mataraman.net, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebelumnya telah membuat sebuah program kaderisasi berjenjang. Namun kedepan telah merancang Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN-NU) untuk mengembangkan kapasitas kader hingga internasional.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan telah mengembangkan satu sistem untuk kaderisasi. Sebelumnya ada kader berjenjang mulai PKNU dan PMKNU. Untuk tahun ini sesuai Pleno PBNU yang digelar pada 27 sampai 28 Juli telah menyelesaikan desain AKN-NU.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Akan memuat komponen-komponen bukan saja menyangkut yang relevan untuk kepemimpinan domestik dalam negeri, tetapi juga komponen-komponen internasional,” terang Gus Yahya saat Konferwil NU Jatim, Jum’at, 2 Agustus 2024 malam.
Gus Yahya menambahkan pihaknya telah berkomunikasi dengan jaringan internasional yang dimiliki. Yakni sudah mendapatkan komitmen dari sejumlah tokoh internasional untuk nantinya menjadi narasumber dan instruktur AKN-NU.
Beberapa pemateri diantaranya salah satu profesor dari Harvard University. Ada dari Boston University, termasuk juga tokoh Diplomat Slovakia.
“Ada jurnalis dari Mesir dan lain sebagainya. Kita punya jaringan tokoh-tokoh yang siap membantu dari Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, insyaallah,” paparnya.
Gus Yahya menambahkan sesudah rapat pleno tersebut juga mengumumkan untuk siapa saja. Diantaranya kader PMK NU dan ingin mengembangkan kapasitas yang lebih jauh bisa mengikuti AKN-NU.
“Dengan syarat Toefl nilai 650 untuk satu orang. Ini toefl tidak bisa buat kembulan, jangan dianggap 630 untuk 3 orang,” seloroh Gus Yahya.
Toefl nilai 650 untuk satu orang tersebut dikatakan Gus Yahya diutamakan juga yang mempunyai kapasitas berbahasa Arab. Karena materi pendidikan sebagian besar dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
“Maka program ini baru akan kita laksanakan insyaallah tahun depan,” tandasnya. (mad)