Trenggalek, Mataraman.net – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin beserta keluarga melakukan sungkeman Prasasti Kamulan. Prasasti Kamulan sendiri menjadi bukti otentik dalam Hari Jadi 830 Trenggalek.
Sungkeman ini dilakukan oleh Mas Ipin dan Keluarga sebelum melakukan kirab pusaka dan menyapa warga masyarakat, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin usai sungkeman menuturkan perlu disyukuri sejak tahun lalu keberadaan Prasasti Kamulan dari Musium Wajakensis Tulungagung, bisa diboyong ke Trenggalek.
“Memulainya dari sungkeman Prasasti Kamulan, karena pertanda dengan adanya Prasasti Kamulan dimulainya keberadaan Trenggalek,” ucap Mochamad Nur Arifin.
Prasasti Kamulan termasuk Prasasti yang lengkap dan dibuat pada tahun 1116 Saka. Jika menggunakan perhitungan Masehi adalah 31 Agustus 1194. Tanggal juga yang menjadi penanda tanggal lahirnya Trenggalek.
Sementara isi Prasasti Kamulan sendiri merupakan cerita mengenai Raja Kertajaya yang tersingkir dari Istana Daha akibat serbuan musuh dari arah timur.
Atas jasa penduduk daerah Ketandan Sepakat mengembalikan kedudukan Kertajaya maka raja ini memberikan anugerah sima perdikan yang ditulis di atas daun lontar. Yang selanjutnya sima perdikan ini dituangkan dalam sebuah prasasti batu.
Mas Ipin, sapaan akrab bupati muda ini mengaku ageman atau pakaian hari ini, rata-rata menggunakan sikepan. Baju ini disebut aja ageman agung Kabupaten Trenggalek.
Sedangkan Bunda Novita menggunakan baju kebaya lawasan Mataraman dengan motif Bunga Matahari yang kelopak bunganya berjumlah 8.
“Delapan kelopak bunga ini menandakan semoga keberkahannya sumrambah ke segala arah,” tandasnya.
Senada, Ketua TP PKK Trenggalek Novita Hardini meminta doa semoga semua ritual berjalan lancar. Karena ini bukan sekedar perayaan, namun kita memanjatkan segala syukur.
“Doa agar kedepannya semua perjuangan atau peperangan yang kita hadapi dimasa sekarang dan yang akan datang bisa kita lalui dengan gagah perkasa. Selamat hingga akhir nanti,” ujar perempuan yang terpilih menjadi anggota DPR RI Dapil VII Jatim ini. (mad)
Discussion about this post