NewsPeristiwaTulungagung

Waspada, Jalan Penghubung Alternatif Tulungagung-Trenggalek Ambrol Bahayakan Pengendara

×

Waspada, Jalan Penghubung Alternatif Tulungagung-Trenggalek Ambrol Bahayakan Pengendara

Sebarkan artikel ini
Jalur alternatif Tulungagung-Trenggalek longsor. (mad)

Tulungagung, Mataraman.net – Musim penghujan baru mulai telah menyebabkan beberapa bencana hidrometeorologi. Hujan deras yang mengguyur kemarin membuat talut jalan alternatif Tulungagung-Trenggalek membahayakan pengendara.

Tepatnya masuk wilayah Jati Growong Desa Samar Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung. Camat Pagerwojo, Setiono mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur di wilayah cukup lama. Sehingga menyebabkan jalan ambrol.

“Kita terjadi musibah seperti ini tanggul jalan kita terjadi longsor karena hujan deras selama 4 jam lebih. Kami berkoordinasi dengan PUPR dan teman teknis untuk penanganan jalan sementara, ” ujar Setiono kepada
awak media, Kamis, 21 November 2024.

Baca Juga :  Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Pasar Murah, Pemerintah Sediakan Ribuan Paket Sembako

Dengan bencana ini, pihaknya merencanakan supaya membangun jalan baru di sisi bukit. Namun, status lahan tersebut harus sudah selesai karena milik Kas Desa Samar.

“Kita lihat kontur tanahnya, kalau itu sudah tidak bisa lagi otomatis menggunakan lahan sebelah (lokasi) masuk kas Desa Samar. Kita harus bicarakan sebelum kita membangun melihat aturan dulu,” paparnya.

Dirinya mengaku saat ini kondisi jalan lalu lintas kendaraan dibuat sistem buka tutup. Karena memang di bahu sebelah jurang sudah menggantung sekitar 1 meter.

“Iya kita ya ini sistem buka tutup satu jalur,” imbuhnya.

Sementara dari Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung Gilang Zelakusuma menerangkan kejadian tanah longsor pada pukul 4 sore di Desa Samar Kecamatan Pagerwojo adalah talut jalan sepanjang 10 meter.

Baca Juga :  Pjs Bupati Kediri Ingatkan Jangan Kasih Kendor Layani Masyarakat

Longsor tersebut memakan talut jalan ketebalan sekitar 3 meter untuk ketinggiannya 11 m ambrol dan longsor. Pihaknya juga telah assesmen memasang rambu-rambu BPBD untuk masyarakat roda empat disarankan memutar.

“Kita antisipasi terjadinya longsor susulan dan berbahaya untuk dilewati roda 4 roda. Hari ini juga koordinasi dengan BPBD provinsi dan dinas terkait Kabupaten soal penanganan tersebut,” tandasnya.

Pantauan penulis, pukul 06.40 WIB lalu lalang cukup ramai anak sekolah hingga kendaraan angkutan barang susu maupun lainnya. Salah satu relawan secara sukarela ikut mengatur lalin agar bisa bergantian melintas. (mad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *