Kediri, Mataraman.net – Guru menjadi penyalur ilmu kepada peserta didik memiliki peran yang sangat strategis membangun generasi emas. Pemerintah Kabupaten Kediri mendorong guru penggerak sebagai pelopor agen utama perubahan bagi kompetensi siswa.
Hal ini diungkapkan Pjs Bupati Kediri Heru Wahono Santoso pada kegiatan Lokakarya 7 Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan ke-10 beberapa waktu lalu. Mengambil tema “Mengukir Masa Depan Melalui Pendidikan Guru Penggerak’, di Convention Hall Simpang Lima Gumul, ratusan guru penggerak hadir.
“Itu menjadi tugas kita bersama, khususnya guru penggerak harus bisa menjadi pelopor. Saya pikir guru (yang di sini) punya nilai lebih untuk bisa menjadi agen perubahan,” ujar Heru Santoso Wahono diterima Mataraman.net, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Heru mengungkapkan, kegiatan dalam rangka mempresentasikan hasil panen belajar oleh guru penggerak tersebut diharapkan dapat wadah dalam mengembangkan inovasi diri secara aktif. Sehingga peran guru sebagai agen transformasi pendidikan menjadi lebih optimal.
Selaras dengan visi Program Guru Penggerak yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar. Pun juga, Program Guru Penggerak menjadi kebijakan prioritas nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Tanpa inovasi, maka percepatan suatu proses membangun sektor pendidikan ini menjadi tidak optimal,” terangnya.
Dirinya mengajak tenaga penggerak bersama jajaran stakeholder untuk berkomitmen meningkatkan kualitas ekosistem pendidikan. Sebab, program panen hasil belajar ini memacu dan memotivasi lahirnya karya-karya baru yang lebih inovatif dan kreatif.
“Mari kita bersama-sama menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan mendukung pengembangan potensi siswa,” ajaknya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Mokhamat Muhsin mengatakan, pemerintah daerah dalam hal ini bakal mendukung penuh program peningkatan kapasitas guru penggerak tersebut. Termasuk mengawal inovasi yang digagas setiap guru.
“Karena ini sangat membantu Pemerintah Kabupaten Kediri dalam memberikan layanan pendidikan untuk masyarakat,” sambungnya.
Sebagai informasi, kegiatan Lokakarya 7 PGP Angkatan 10 tersebut diikuti kurang lebih 159 guru penggerak yang tersebar di 26 kecamatan se-Kabupaten Kediri. Yakni berasal dari satuan pendidikan TK, SD, SLB, SMP, sampai tingkat SMA.
“Tapi yang terbanyak dari SD. Ada 103 guru penggerak,” ucap Muhsin. (mad)
Discussion about this post