Tulungagung, Mataraman.net – Konferensi Cabang (Konfercab) XII Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tulungagung telah usai. KH Bagus Ahmadi resmi mengemban Ketua Tanfidziyah dan KH Muhson Hamdani sebagai Rais Syuriah.
Bertempat di Gedung PCNU Tulungagung, Sabtu hingga Minggu dini hari, 21-22 September 2024 berjalan dengan lancar. Dari 19 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), satu yang berhalangan sehingga total ada 18 suara dalam tahap pencalonan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pimpinan Sidang dari Wasekjen PBNU KH. Imron Rosyadi Hamid, dan Sekretaris Sidang sekaligus Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Ir. Muhammad Faqih.
Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) terpilih memilih KH. Muhson Hamdani. Kemudian disusul dengan tahapan pencalonan, hasil tabulasi suara pemilihan bakal calon Ketua Tanfidziyah keluar 17 suara diberikan KH. Bagus Ahmadi dan satu suara ke Gus Lukman Hakim.
Pimpinan Sidang KH. Imron Rosyadi Hamid lantas memberikan waktu kepada bakal calon Kiai Bagus untuk memberikan statmen kesediaan. Salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Ma’hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung menyanggupi untuk amanah yang telah diberikan.
Kiai Bagus Ahmadi mengungkapkan dalam sambutan usai pimpinan sidang menetapkan dirinya sebagai Ketua PCNU terpilih, tak ada kata selain ucapan terima kasih.
Beliau berterima kasih kepada para pengurus NU baik yang di cabang maupun ranting seluruh Tulungagung. Kiai Bagus mengajak untuk tetap menjalankan aktifitas yang sudah dilakukan sehari-hari.
“Kita perkuat, perekat kembali karena kebersamaan dan kekompakan itulah yang akan membawa keberhasilan. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu sekalian. Mohon doa restu semoga dalam mengemban amanah ini bisa sukses dan lebih baik serta khusnul khotimah,” terang Kiai Bagus Ahmadi.
Kiai yang juga Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung ini menerangkan sesungguhnya dalam berkhidmat tidak lebih mudah. Sebab tantangan akan semakin dituntut lebih memperkuat akidah dan di berbagai bidang.
“Kita berkompetisi dengan akidah lain dan bidang-bidang lain maka itu butuh kebersamaan. Termasuk di tengah kemajuan, IT utamanya untuk menjadi sebuah organisasi yang kuat maka tidak lain akan memperkuat terkait dengan basic data kita,” imbuhnya.
Kiai Bagus menerangkan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama ini sudah viral dan populer akan tetapi apabila ditanya bukti jumlah kader hingga aset hanya sebatas perkiraan jumlah banyak.
“Madrasahnya kathah (red. banyak). Maka kita perlu usahakan bank data terkait aset aset yang ada,” tandasnya. (mad)
