Trenggalek, Mataraman.net – Tak henti-hentinya Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Trenggalek melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian penyalahgunaan narkoba. Berbagai cara dilakukan mulai menyasar komunitas sampai anak sekolah.
Kepala BNN Trenggalek, AKBP Wiji Rahayu menerangkan salah satu fokus utama BNN Trenggalek yakni memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelajar, termasuk sekolah-sekolah yang secara aktif mengundang pihak BNN untuk memberikan penyuluhan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Kami menggerakkan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM), yang saat ini telah terbentuk di sepuluh Desa Bersinar dengan lebih dari 40 IBM yang berperan penting dalam pencegahan serta pemulihan,” beber AKBP Wiji Rahayu, Kamis (8/5/2025).
Menurut AKBP Wiji Rahayu, sebagian besar pengguna narkoba di Trenggalek berasal dari kalangan menengah ke bawah, dengan mayoritas lulusan SMP.
Profesi mereka pun beragam, mulai dari nelayan, wiraswasta, tukang bangunan, hingga pekerja tambal ban. Menariknya, selama enam bulan terakhir, ia mengungkapkan belum ada peningkatan jumlah pengguna narkoba yang terpantau.
Pihaknya juga membentuk forum komunikasi antarinstansi yang bergerak sesuai bidang masing-masing, guna mengoordinasikan program prioritas yang harus dijalankan di Trenggalek.
“Kami terus memberikan pemahaman kepada masyarakat, termasuk nelayan di pesisir yang kerap menggunakan narkoba untuk meningkatkan stamina kerja,” imbuhnya.
Seiring berjalannya tahun 2025, BNN Trenggalek menetapkan Desa Malasan, Kecamatan Durenan, sebagai salah satu Desa Bersinar yang akan segera dideklarasikan. Koordinasi dengan kepala desa serta perangkat desa telah dilakukan untuk memastikan program edukasi dan pencegahan berjalan optimal.
BNN Trenggalek berpesan untuk menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menolak narkoba. Pun juga meminimalisir penyalahgunaan narkoba di wilayahnya dengan pendekatan edukatif serta pencegahan berbasis komunitas, berharap masa depan Trenggalek semakin terbebas dari ancaman narkoba.
“Jangan pernah mencoba dan selalu waspada terhadap lingkungan sekitar. Tawaran manis narkoba selalu ada, tetapi dampaknya hanya membawa kerugian bagi kesehatan, ekonomi, dan keluarga,”pungkasnya. (bahr/red)