Trenggalek, Mataraman.net – Hari ketiga kejadian longsor di Desa Depok Kecamatan Bendungan Trenggalek, alat berat atau eskavator tidak bisa mengakses lokasi titik rumah tertimbun. Sehingga proses pencarian dilakukan secara manual oleh ratusan personel gabungan.
Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya, Didit Arie Ristandy mengatakan bahwa ada sebanyak 4 eskavator. Dua unit eskavator dari BPBD Provinsi dan BPBD Trenggalek. Lalu, satu ekskavator dari bantuan BPBD Jombang dan satu dari PUPR.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Fokus hari ini alat berat kita pastikan tidak sampai ke titik lokasi longsor karena medan tidak memungkinkan,” papar Didit Arie Ristandy, Rabu (21/5/2025).
Ia mengatakan Tim SAR Gabungan sekitar 150 personel, baik dari TNI, Polri sampai instansi pemerintah BPBD serta organisasi relawan. Dari ratusan personel, terbagi menjadi dua tim, tim pertama seru pertama fokus pada pencarian di titik tanah longsor.
“Kemudian tim dua adalah tim yang digunakan untuk membuka atau menormalisasikan titik kita bagi tadi,” ulasnya.
Perihal alat berat, Didit menegaskan bahwa sudah dipastikan tidak bisa mengakses di longsor utama. Karena medan cukup sulit dan cukup curam sekaligus tanah yang masih tidak stabil.
“Oleh karena itu alat berat mengakses kesana tidak dimungkinkan. Saat ini ada 3 eskavator yang digunakan untuk membuka akses saja menuju lokasi,” bebernya.
Ditanya tentang apabila korban ditemukan, Didit menerangkan jalur evakuasi langsung dilakukan oleh tim atas. Sehingga setelah korban ditemukan langsung melalui jalur atas.
“Lalu, diarahkan untuk kembali ke posko, nanti akan dibawa ke RSUD terdekat,” imbuhnya.
Didit menambahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, personel gabungan akan tetap diupayakan catatan keselamatan tetap nomor satu.
Pantauan pewarta hingga pukul 12.00 WIB, petugas dibantu warga setempat masih tetap menggali titik lokasi terdampak. Lokasi sulit dijangkau menggunakan sepeda motor, sehingga harus berjalan kaki melewati jalur setapak yang licin serta ekstrem. (bahr/red)