Trenggalek, Mataraman.net – Beberapa bulan yang lalu, terungkap kasus kekerasan seksual yang menimpa santri putri. Hal ini membuat Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU masa khidmat 2024-2029 merealisasikan program unggulan untuk menciptakan pesantren ramah anak.
Kegiatan Edukasi Tarbiyah Jinsiyah di Pondok Pesantren Al Anwar Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan sukses terlaksana kemarin, Senin (09/06/2025). Dengan menghadirkan beberapa pemateri sesuai bidangnya.
Ketua PC Fatayat NU Trenggalek, Ning Idamatul Khoiriyah menerangkan, latar belakang adalah bahwa belakangan di pesantren di Trenggalek mendapatkan stigma negatif. Sejalan dengan salah satu program Famela yaitu Fatayat Mitra Konseling dan Advokasi.
“Dimana program ini didukung dengan Satgas Marwah Pesantren, yang berfokus kepada bagaimana pesantren-pesantren di Trenggalek ini betul-betul menjadi pesantren yang ramah anak gitu,” beber Ning Idamatul Khoiriyah.
Ia menerangkan Satgas Marwah Pesantren ini beranggotakan para ning ning dari masing masing pesantren. Kemudian diperkuat lagi melalui sinergi dengan Nawaning Nusantara Trenggalek.
“Sehingga satgasnya itu juga nawaning nawaning. Kebetulan pemateri di acara kemarin adalah koordinator dari Satgas Marwah Pesantren Fatayat NU Trenggalek,” papar.
Perempuan yang baru dilantik Ketua PC Fatayat NU Trenggalek akhir Februari 2025 ini memaparkan urgensi bagi santri yang menerima materi ini tetap pada edukasi. Sehingga hal-hal yang tidak baik di pesantren untuk dihindari
“Maraknya praktek praktek bullying di pesantren ini masih banyak kita temukan sehingga ini menjadi penting untuk segera kita programkan,” terangnya.
Tak hanya itu, Ning Ida menuturkan Satgas Pesantren ini juga akan berkunjung ke pesantren pesantren di Trenggalek. Sehingga Fatayat NU bisa melakukan upaya-upaya preventif nyata ke santri-santri.
“Melalui pemberian pemahaman terkait praktek-praktek tidak baik, semestinya dihindari oleh para santri,” ungkap Ning Ida.
Ia berharap dari PC Fatayat NU Trenggalek dan juga Nawaning Nusantara Trenggalek terwujudnya pesantren-pesantren di Trenggalek ini yang terjaga marwahnya.
“Sehingga menjadi pesantren-pesantren yang ramah nyaman bagi para santri,” tutupnya.
Sebagai informasi, narasumber dalam acara tersebut adalah koordinator Satgas Marwah Pesantren PC Fatayat NU Trenggalek, Jiryana Hayyu Rosyida.
Lalu, Lembaga Konsultasi Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A, Alfi Sa’adah. Total ada 50 peserta yang berasal dari santri putri Pondok Pesantren Al-Anwar Pogalan. (bahr/red)