Kediri, Mataraman.net – Cakupan Kesehatan Universal atau sering disebut UHC di Kabupaten Kediri beberapa waktu lalu mendapatkan apresiasi UHC) Award 2024 di Krakatau Ballroom TMII, Jakarta Timur awal Agustus 2024. Kendati demikian, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana tak mau langsung meningkatkan 100 persen.
Hal tersebut menurutnya, masyarakat Kabupaten Kediri memperoleh prosentase kurang lebih 96,8 persen artinya sudah tercover kesehatan semua. Namun apabila ditingkatkan, dalam sebuah penganggaran program ada postur anggaran yang difikirkan.
“Kalau semua kita gelonggongan ke UHC semua katakanlah UHC kita 100 persen ini akan memotong program yang mana,” ujar Hanindhito Himawan Pramana, Senin, 2 September 2024.
Mas Dhito sapaan akrab bupati muda ini mengaku dalam kepemimpinan bersama Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa mengaku dalam penyusunan program betul-betul program yang bisa direalisasikan di aktualisasi masyarakat.
“Kami tidak mau dalam membuat program itu program-program yang sifatnya hanya kepentingan elektoral,” imbuhnya.
Hasil UHC ini, sebelumnya Mas Dhito menerangkan seluruh warga memiliki hak dalam akses pelayanan kesehatan harus mendapatkan kesamaan, bukan hanya bagi masyarakat yang mampu membayar. Sekaligus soal kualitas pelayanan yang perlu ditingkatkan.
“Akses pelayanan kesehatan yang diberikan tentunya harus bermutu,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Kediri, hingga akhir tahun 2024 ini menargetkan UHC bisa mencapai 98 persen. Untuk mencapai target itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Khotib mengatakan bagi warga yang kurang mampu akan masukkan melalui PBID atau ke Kementerian Sosial bagi yang masuk data DTKS.
Selanjutnya, untuk pekerja di sektor swasta, pemerintah daerah terus mendorong peran dunia usaha untuk mendaftarkan para pekerjanya menjadi peserta JKN.
“Bagi warga yang mampu dan bukan pekerja penerima upah, kita juga terus menghimbau untuk mendaftar mandiri,” tutupnya. (mad)
Discussion about this post