Surabaya, Mataraman.net – Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) maupun Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jawa Timur tidak terdampak secara langsung oleh kebijakan pertambahan nilai ekspor ke Amerika Serikat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, saat dikonfirmasi pada Selasa (15/4/2025).
Endy menjelaskan bahwa selama ini, produk yang berhasil menembus pasar ekspor Amerika umumnya berasal dari sektor industri, bukan dari pelaku UKM atau UMKM.
“Kalau dari sisi UKM, produk yang bisa ekspor ke sana itu rata-rata memang berasal dari industri, bukan dari UKM,” jelasnya.
Sebagai contoh, ia menyebutkan produk furniture dari Jawa Timur yang sudah diekspor ke Amerika merupakan hasil produksi industri besar, bukan hasil kerajinan UKM.
“Barang-barang seperti furniture itu sudah masuk kategori industri,” tambah Endy.
Meskipun tidak terkena dampak secara langsung, Dinas Koperasi dan UKM tetap aktif melakukan koordinasi dan pembaruan informasi terkait kebijakan ekspor dari pemerintah pusat.
“Prinsip kami, kalau memang ada kebijakan baru dari pemerintah terkait barang-barang ekspor, tentu akan kami ikuti,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sejumlah produk dari pelaku UKM di Jawa Timur telah berhasil melakukan ekspor ke negara lain. Salah satunya adalah produk gerabah yang berhasil menembus pasar Jepang pada ekspor perdananya di tahun 2024.
Tak hanya itu, melalui program UMKM BISA Ekspor (Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor), beberapa produk perikanan dari Jawa Timur juga telah berhasil masuk ke pasar internasional seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Singapura pada akhir tahun 2024. (*/red)
Discussion about this post