Trenggalek, Mataraman.net – Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berhasil mengajukan anggaran sekitar Rp 19,5 miliar ke pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan dua infrastruktur.
Dua infrastruktur vital tersebut adalah ruas jalan Malasan hingga perbatasan Kabupaten Tulungagung. Kedua adalah Jembatan Bangunsari di Kecamatan Pule yang putus diterjang bencana. Plt Kepala Dinas PUPR Trenggalek, Anjang Purwoko, menyatakan bahwa usulan anggaran tersebut telah terverifikasi dan terakomodir oleh pemerintah pusat.
“Alhamdulillah kemarin sudah terverifikasi dan terakomodir, yang pertama untuk ruas jalan Malasan sampai dengan perbatasan Kabupaten Tulungagung. Kedua untuk Jembatan Bangunsari di Kecamatan Pule,” beber Anjang, Senin (20/10/2025).
Ia menjelaskan, kondisi kedua infrastruktur tersebut memang mengalami kerusakan parah. Ruas jalan di Desa Malasan dikategorikan rusak berat, sementara Jembatan Bangunsari telah putus akibat bencana beberapa tahun lalu. Kerusakan ini menghambat akses dan memperlama jarak tempuh warga.
“Kabar baik di tengah-tengah kondisi Kabupaten Trenggalek. Pemerintah pusat bisa mengakomodir usulan kita melalui Dana Alokasi Khusus (DAK),” tambahnya.
Jalan di Desa Malasan ini juga merupakan jalur alternatif vital atau seperti bypass yang menghubungkan Trenggalek dan Tulungagung, dan banyak dilalui oleh pedagang sayur.
Setelah diakomodir, tugas PUPR saat ini adalah menyiapkan dokumen perencanaan tahun ini. Realisasi pekerjaan fisik perbaikan jalan dan jembatan diharapkan dapat dilaksanakan pada tahun 2026.
“Harapan kami segera mungkin untuk tahun depan ini bisa segera dilaksanakan,” tegas Anjang.
Sementara itu, salah satu warga Dusun Mboto Kidul, Desa Malasan, Imam Ropingi, menyambut baik rencana perbaikan ini. Sebab, jalan yang tepat berada di depan rumahnya ini terbilang ramai.
“Tanggapannya warga sangat setuju sekali. Karena untuk mengurangi kecelakaan juga, sebab jika kondisi jalannya bagus warga pikirannya juga tenang dan aman,” ujar Imam.
Menurut pria yang juga Ketua RT 27 RW 7 ini mengaku, kerusakan jalan di Malasan sudah sering menyebabkan kecelakaan, dan upaya penambalan dari warga dan pemerintah daerah sebelumnya tidak bertahan lama. Ia berharap perbaikan kali ini dapat mengatasi masalah secara permanen.
“Kalau penambalan jalan, terakhir hari raya kemarin, berasal dari warga itu juga dari desa penembelan cor,” pungkasnya.
Pengamatan pewarta, saat ini kondisi jalan di Desa Masalan sampai perbatasan Tulungagung beberapa berlubang. Beberapa bekas tambalan menggunakan semen atau cor masih tertutup. Namun tidak rata, sehingga bergelombang. (bahr/red)








