Tulungagung, Mataraman.net – Hujan selama dua jam mengguyur di wilayah Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung Jawa Timur membawa korban. Tebing setinggi 200 meter dan lebar 50 meter longsor menimpa tiga ruang di SDN 2 Kradinan, Kecamatan Pagerwojo.
Pengamatan pewarta di lokasi, akses alternatif menuju Tulungagung-Trenggalek via Pagerwojo tertutup longsor total. Warga sedari tadi malam bergotong royong untuk membuka akses agar bisa dilalui sementara untuk kendaraan roda dua.
Sementara di SDN 2 Kradinan, beberapa warga sekitar, wali murid bergotong royong untuk membersihkan puing-puing reruntuhan. Mereka mengeluarkan perabotan hingga berkas-berkas penting seperti rapot yang masih bisa diselamatkan.
Kepala SDN2 Kradinan, Tina Susanti menerangkan bahwa kejadian longsor terjadi pada sekitarr 16.00 WIB, Selasa (19/8/2025) kemarin. Sebelumnya terjadi hujan deras selama dua jam, hingga menyebabkan tanah longsor.
“Ada kamar mandi, ada perpustakaan ada 1 ruang kelas 4, habis total. Kejadian sekitar jam 16.00,” ujar Tina Susanti, ditemui di halaman sekolah, Rabu (20/8/2025).
Tina mengaku, hari ini yang dilakukan oleh komite dan warga sekitar adalah kerja bakti. Para murid, pihak guru dan kepala sekolah laki-laki di sekitar serta dari Perhutani juga bahu membahu membersihkan bersama.
Perempuan asal Desa Kradinan yang sudah mengajar sejak 1998 ini mengaku, sekolahnya ini sebenarnya berada di tempat aman. Sebab, dahulu sewaktu ada tanah longsor dijadikan sebagai posko.
Akan tetapi, ia mengakui di sebelah timur sekolah yakni yang sekarang terdampak berada di bawah tebing. Tebing diatas terbilang rawan longsor karena tanahnya labil.
“Lokasi sekolah kami sebenarnya ada di titik aman. Tetapi yang kena longsor di bawah tebing yang paling timur. Tidak mengira lah,” ulasnya.
Untuk kegiatan proses pembelajaran, Tina mengaku kelas 1 dan kelas 2 dilakukan dengan dalam jaringan (daring). Sedangkan kelas 3, 4, 5 dan 6 tetap seperti biasa. Namun dipindahkan ke ruang yang benar-benar aman.
“Penggabungan kelas 3 dan 4 kami gabung karena memang yang rusak memang kelas 4 Otomatis ruang kelas 3 takut terdampak,” tandasnya. (bahr/red)