Tulungagung, Mataraman.net – Polres Tulungagung berhasil menangkap dua orang diduga pelaku pembakaran dengan bom molotov saat di Mapolres Kediri. Keduanya akan melakukan hal yang sama untuk Kabupaten Tulungagung sedianya hari ini, Kamis (4/5/2025).
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi menerangkan, penangkapan seseorang terduga sebagai pelaku perusakan Mapolres Kediri Kota pada Rabu malam, 20.00 WIB. Pertama CK (28) asal Klaten Jawa Tengah yang berkuliah di Kota Kediri, serta MSA (24) asal Jakarta Timur yang juga berkuliah di Kota Kediri.
“Kita tangkap di sebuah hotel di Tulungagung yang bersangkutan sudah 3 hari berada di Tulungagung. Berpindah dari satu warkop ke warkop lain untuk melakukan provokasi kepada masyarakat, agar melakukan unjuk rasa secara rusuh hari ini,” ujar AKBP Muhammad Taat Resdi.

AKBP Taat menerangkan berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku atas nama CK ini dia juga terlibat dalam penyerangan Mako Polres Kediri Kota. Pelaku melempar 2 bom molotov yang menyala saat terjadi kerusuhan di Polres Kediri Kota.
“Kita sudah melakukan penyitaan 1 buah sepeda motor yang dia pakai untuk berangkat. Satu tas selempang yang dipakai saat melakukan aksinya serta 1 buah handphone. Di dalam handphone itu ada percakapan tentang kegiatan penyerangan dan rencana penyerangan di Tulungagung,” ulasnya.
Kapolres menambahkan, yang bersangkutan sudah punya niat untuk membuat rusuh aksi unjuk rasa yang sedianya akan dilakukan pagi hari ini di Tulungagung.
“Kemudian sesuai hasil pengembangan kami berkoordinasi dengan satreskrim Polres Kediri kota dan berhasil ditangkap 1 orang tersangka lain di wilayah hukum Kediri kota. Dia berperan menyulut bom molotov itu mungkin ada video yang beredar di adegan dimana seseorang menyulut bom molotov. Satu orang melempar bom molotov yang sudah menyala itu ke Mapolres Kediri kota 2 orang,” ujarnya.
Perihal sasaran, Kapolres Tulungagung menerangkan pelaku akan menyasar Mako Polres dan DPRD Tulungagung. Menurut keterangan pelaku, mereka memiliki motif dendam dengan polisi yang bersangkutan pernah ditilang di Jogjakarta.
“Itu yang kemudian membuat yang bersangkutan dendam sekali sehingga muncul kebencian luar biasa,” ulasnya.
AKBP Taat mengatakan strategi yang dilakukan pelaku sebenarnya sama di Kota Kediri juga akan dilakukan di Tulungagung. Satreskrim Polres Tulungagung sudah berkoordinasi dan mengidentifikasi sekelompok orang yang memang punya rencana jahat menunggangi.
Bahkan menurut Kapolres Tulungagung bukan hanya menunggangi, mereka juga mengambil alih unjuk rasa ini agar menjadi unjuk rasa yang anarkis.
Dirinya bersyukur tadi malam pihaknya bersama Bupati Tulungagung, Ketua DPRD beraudiensi dengan teman-teman korlap. Ia menyampaikan situasi kamtibmas terakhir dengan penangkapan dua pelaku bisa sebagai pertimbangan untuk membatalkan unjuk rasa.
“Dan ini menjadi salah satu faktor dasar penting bagi teman-teman korlap menunda unjuk rasa sampai situasi nanti kondusif. Semoga nanti dibatalkan ya kalau memang apa harapannya sudah disampaikan kepada Bupati dan bupati juga sudah menindaklanjuti hari ini,” pungkasnya. (bahr/red)








