PemerintahanTulungagung

Pemkab Tulungagung Siapkan Rp3 Miliar Anggaran BTT untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

×

Pemkab Tulungagung Siapkan Rp3 Miliar Anggaran BTT untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Sebarkan artikel ini
Pemkab Tulungagung Siapkan Rp3 Miliar Anggaran BTT untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Bupati Tulungagung meninjau kesiapsiagaan bencana. (bahr)

Tulungagung, Mataraman.net –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung telah menyiapkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) sebesar Rp3 miliar untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana akibat hidrometeorologi. Hal ini sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menyatakan bahwa bulan Oktober ini wilayah Jawa Timur telah memasuki musim penghujan dan berpotensi diiringi berbagai bencana.

Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, menyampaikan bahwa anggaran BTT tersebut dialokasikan untuk tahun 2025. Ia mengingatkan pentingnya kesiapan seluruh personel relawan dalam menghadapi segala kemungkinan bencana.

“Tentunya saya harus lihat, untuk tahun 2025 kalau tidak salah sekitar 3 miliar. Melihat persiapan harus siap apapun yang terjadi kita harus siap untuk menghadapi bencana,” ujar Gatut Sunu, Selasa (7/10/2025).

Pemkab Tulungagung Siapkan Rp3 Miliar Anggaran BTT untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo. (bahr)

Ia menegaskan bahwa kesiapsiagaan bencana di Tulungagung harus benar-benar maksimal, mengingat bencana seperti perubahan iklim ekstrem maupun gempa bumi dapat terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi.

“Tentunya juga bencana-bencana seperti di Madura, kita harus siap siaga melakukan tugas dan kesiapsiagaan untuk masyarakat,” imbuhnya.

Gatut Sunu juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Tulungagung telah mengalami berbagai jenis bencana alam. Berdasarkan data, tercatat telah terjadi 7 kejadian banjir, 7 tanah longsor, dan 16 puting beliung. Oleh karena itu, ia menginstruksikan kepada seluruh personel relawan agar siap menjalankan tugas kemanusiaan tersebut.

Baca Juga :  Bupati Gatut Sebut Butuh 1 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di Tulungagung

“Agar yang terdampak bencana itu tetap kita bantu secepat-cepatnya supaya tidak ada korban,” tandasnya.

Bupati Imbau Peningkatan Kewaspadaan Menghadapi Musim Penghujan

Bupati Gatut juga meminta kepada seluruh jajaran pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, khususnya seiring masuknya musim penghujan di wilayah Jawa Timur.

Permintaan ini disampaikan dengan mempertimbangkan posisi geografis Indonesia yang berada di zona tropis, di mana kondisi atmosfer sangat memengaruhi curah hujan dan dapat memicu cuaca ekstrem.

“Secara spesifik, bencana hidrometeorologi juga dialami Tulungagung,” ujar Bupati.

Ditambahkannya, Kabupaten Tulungagung adalah salah satu wilayah yang cukup rentan terhadap bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, banjir, dan angin kencang (puting beliung). Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat bahwa hingga bulan Oktober 2025, telah terjadi 7 kejadian banjir, 7 tanah longsor, dan 16 angin kencang/puting beliung.

Bupati juga menyoroti beberapa faktor penyebab meningkatnya risiko bencana, antara lain alih fungsi lahan dan menurunnya fungsi hutan yang semestinya menjadi penyangga alami. Selain itu, masalah genangan air atau banjir di wilayah perkotaan saat hujan juga menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Baca Juga :  Tuntas, 42 Paket Pengerjaan Bidang SDA PUPR Tulungagung Berjalan Lancar

“Bahkan saat ini di perkotaan, banjir genangan mudah ditemui ketika hujan. Kita fokus memperbaiki sistem drainase yang kurang memadai,” tambahnya.

Dalam menghadapi potensi bencana ke depan, Bupati Gatut Sunu Wibowo menekankan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan dini di semua lini pemerintahan.

“Saya mengimbau jajaran pemerintah untuk melakukan penerjemahan informasi cuaca secara tepat, baik dari BMKG maupun BNPB, sehingga bisa mengetahui perkembangan situasi kebencanaan terkini,” tegasnya.

Langkah ini dinilai penting untuk memastikan informasi yang diterima masyarakat tepat dan akurat, sehingga respons terhadap bencana bisa dilakukan lebih cepat dan efisien.

Dengan kesiapan anggaran BTT sebesar Rp3 miliar dan instruksi langsung dari Bupati, Pemkab Tulungagung menunjukkan komitmennya dalam menghadapi bencana hidrometeorologi secara tanggap dan terencana. Sinergi antara pemerintah, BPBD, relawan, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan sistem penanggulangan bencana yang efektif dan berkelanjutan.  (bahr/red)