Kediri, Mataraman.net – Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKM) sudah berdiri di 343 desa se-Kabupaten Kediri. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memberikan pesan agar setiap KDKM mempunyai fokus usaha agar mempunyai ciri khas.
Hal itu disampaikan Bupatii saat membekali koperasi melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dalam seminar penguatan usaha kepada para ketua koperasi di Convention Hall, Simpang Lima Gumul beberapa hari yang lalu.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Acara seminar itu menghadirkan nara sumber dari perusahaan dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Masing-masing dari PT Pupuk Indonesia, PT Pertamina, Perum Bulog, PT Sinergi Gula Nusantara, PT Rajawali Nusindo dan PT Bank Negara Indonesia (BNI).
Mas Dhito menerangkan dari 8 unit usaha yang bisa dijalankan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam tahap awal ini tidak semua bisa diterapkan. Harus ada bidang usaha yang menjadi fokus. Ia mencontohkan seperti, penyalur LPG 3 kg, agen atau penyalur pupuk sampai usaha gerai sembako.
“Mereka yang sekarang menjadi ketua koperasi ini perlu wawasan baru, maka perlu kolaborasi dengan BUMN supaya mereka dapat mengcapture kira-kira lini usaha yang akan menjadi fokus,” ulas Mas Dhito diterima Mataraman.net, Kamis (6/8/2025).
Bupati yang hobi vespa ini mengaku yang perlu digarisbawahi kepada Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yaitu tetap berhati-hati dalam menjalankan usaha. Salah satunya untuk usaha simpan pinjam, yang dinilai rawan bermasalah karena kredit macet.
Tak hanya itu, Mas Dhito berpesan pengurus koperasi diharapkan tetap tertib administrasi. Di sisi lain, supaya usaha yang digeluti bisa berjalan lancar, pengurus koperasi harus bisa melakukan inovasi. Misal menjalankan strategi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) pada usaha lain yang telah eksis.
“Kami juga mendorong koperasi ini membuka ruang kolaborasi tidak hanya dengan BUMN. Melainkan juga dengan BUMDes, koperasi lain yang ada di desa (yang telah eksis), BUMD termasuk juga pelaku UMKM,” tandasnya. (bahr/red)