Tulungagung, Mataraman.net – Aktivitas lalu lalang jual beli seperti biasanya tampak di Pasar Wage Tulungagung. Namun satu yang menjadi perhatian, beberapa bendera yang terpasang di gang jalan masuk pasar, Jalan Kapten Kasihin Gg II tampak lusuh, kotor terkena debu.
Rombongan dari Bakesbangpol dan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulungagung langsung meminta izin kepada pedagang untuk mengganti bendera tersebut. Salah satu pedagang Pasar Wage Tulungagung, Adi Sunaryo mengungkapkan sudah bertahun-tahun bendera miliknya belum berganti.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Itu bendera kira kira sudah ada tiga tahun yang lalu. Karena lokasinya di pasar jadi nyimpennya bukan di lemari tidak pernah dicuci. Kurang terurus sehingga terjadi bulak,” terang Adi Sunaryo kepada awak media, Sabtu (9/8/2025).
Oleh karenanya, Adi mengucapkan terima kasih kepada Bakesbangpol dan PWI Tulungagung yang telah mengganti bendera lusuhnya. Sebagai pedagang, ia tidak pernah memperhatikan bendera yang setiap bulan Agustus dikibarkan.
“Terima kasih untuk PWI Tulungagung yang telah mengganti dengan bendera yang baru. Semoga selalu sukses PWI selalu didukung masyarakat,” imbuhnya.
Kabid Wasbang Bakesbangpol Tulungagung, Agus Prihadi mengungkapkan jumlah yang dibagikan ada sebanyak 100 pcs. Tujuan dilakukan pembagian bendera menurutnya sebagai bentuk untuk memupuk rasa nasionalme masyarakat.
“Total bendera yang dibagikan sebanyak 100 pcs bendera. Tujuannya untuk agar masyarakat membangkitkan nasionalisme bela negara terhadap kemerdekaan republik Indonesia,” papar Agus usai pembagian bendera.
Senada, Ketua PWI Tulungagung, Wiwieko Dharmaidiningrum menerangkan bahwa kegiatan ini sudah rutin setiap tahun di bulan Kemerdekaan. Jika tahun-tahun sebelumnya difokuskan ke lingkungan dekat kantor Sekretariat PWI Tulungagung.
“Hari Ini kita membagikan bendera merah putih di Pasar Wage kepada pedagang dan para pembeli di pasar. Memang kegiatan rutin yang diadakan oleh PWI Tulungagung bekerjasama dengan Bakesbangpol, tahun kemarin di Kampung Pemulung,” ujar Wiwieko.
Eko mengaku memilih lokasi Pasar Wage karena sebelumnya sudah melakukan survei langsung. Ternyata banyak bendera milik pedagang Pasar Wage benar-benar lusuh.
“Karena memang kami lihat kemari banyak yang lusuh dan juga beberapa mereka tidak punya bendera akhirnya kami memilih kesini,” bebernya.
Dirinya berharap momen Bulan Kemerdekaan ini menjadi semangat baru untuk memupuk rasa cinta kepada NKRI. Salah satunya yang terkecil dengan memasang bendera merah putih.
“Mudah-mudahan masyarakat ikut guyup rukun ikut berbahagia ya guyub untuk memasang bendera merah putih di hari kemerdekaan. Sebagai tanda nasionalisme mereka dan patriotisme sebagai warga negara Republik Indonesia,” tandasnya. (bahr/red)
