ReligiTulungagung

Berikut Cara Gus Ladin Dakwah Kontemporer dalam Mengisi Ceramah

×

Berikut Cara Gus Ladin Dakwah Kontemporer dalam Mengisi Ceramah

Sebarkan artikel ini
Berikut Cara Gus Ladin Dakwah Kontemporer dalam Mengisi Ceramah
Gus Ladin (kopyah hitam) saat pengajian. (foto:ist)

Tulungagung, Mataraman.net –  Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (LDNU) Kabupaten Tulungagung, KH Aladin Ali Raja memiliki cara tersendiri dalam berdakwah di era kekinian. Ia mencoba menggandeng mitra dalam berdakwah kontemporer supaya mudah diterima masyarakat.

Gus Ladin yang baru saja meraih gelar doktoral dengan disertasi berjudul ‘Konstruksi Sosial Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Indonesia’ di UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung ini mengaku sengaja menggandeng seniman lawak Jo Klitik Jo Klutuk agar dakwahnya lebih bisa diterima.

“Betul, kita ada mitra dakwah yang biasanya kita dakwah bersama seniman. Sebagai formulasi dakwah yang kontemporer kaum agamawan. Istilahnya orang abangan sampai santri merapat dengan kajian lebih humanis kepada masyarakat,” ujar Gus Ladin kepada Mataraman.net, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga :  Bupati Tulungagung Ajak Jaga Kondusifitas Wilayah: Kita Amankan Bersama
Berikut Cara Gus Ladin Dakwah Kontemporer dalam Mengisi Ceramah
Gus Ladin bersama Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo (bahr)

Ia mengaku dalam tugas akhir doktoral tersebut memilih disertasi konstruksi sosial Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sebagai bentuk khidmah di jam’iyyah.

Gus Ladin melanjutkan, dari hasil penelitian yang ia buat menunjukkan teori baru yaitu kontekstual arcibalancing dakwah teori. Yang berarti bahwa dakwah kekinian itu harus mengformulasikan antara kajian keilmuan dengan formulasikan culture atau budaya lokal.

“Sehingga kesan dakwah itu lebih humanis dan bisa diterima oleh masyarakat,” paparnya.

Pendakwah yang juga sebagai Dosen di UIN SATU Tulungagung ini memberikan pesan kepada pendakwah lain di era digital sekarang harus memanfaatkan kebaikan kebaikan apapun harus diviralkan.

Gus Ladin juga mengajak para dai senantiasa berpacu upgrade diri. Artinya di era disrupsi ini menyesuaikan dakwah dengan perkembangan zaman.

Baca Juga :  3 Ribu Sembako Dibagikan Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung di Sembahyang Ulambana

“Jangan yang jelek di-viralkan, tapi yang baik baik harus diviralkan melalui medsos,” pesannya.

Selain itu, dalam berceramah ia mengaku pendekatan materi yang digunakan tidak rumit dan sulit. Seperti dirinya mengambil tema yang mudah cerna dakwah bil khal dengan melihat dalam konteks kehidupan sehari-hari.

“Sehingga tidak muluk-muluk tema yang ringan-ringan. Memudian ada joke-joke untuk penyegaran itu bagian dari bentuk dakwah,” ulasnya.

Gus Ladin melanjutkan bahwa saat ini LD PBNU tanda kutip NU lebih adaptif. Adaptif di era disrupsi artinya dakwah yang menggunakan disesuaikan dengan perkembangan era sekarang. Ada penguatan-penguatan terhadap kader penggerak dakwah dari berbagai pelosok.

“Penguatan kader SDM yang bergerak di bawah akar rumput kader yang bersinggungan langsung dalam masyarakat,” imbuhnya. (bahr/red)