PeristiwaTulungagung

Gagal Terbang hingga Jarak Terlalu Mepet, Keluhan Peserta Festival Balon Tulungagung

×

Gagal Terbang hingga Jarak Terlalu Mepet, Keluhan Peserta Festival Balon Tulungagung

Sebarkan artikel ini
Gagal Terbang hingga Jarak Terlalu Mepet, Keluhan Peserta Festival Balon Tulungagung
Jarak antar peserta terlalu dekat di Festival Balon Udara Tulungagung. (foto: bahr)

Tulungagung, Mataraman.net –  Bhayangkara Tulungagung Festival Ballon 2025 kemarin berlangsung meriah. Namun gegara turun hujan gerimis beberapa menit membuat balon banyak yang gagal terbang karena sobek. Peserta juga mengeluhkan jarak antar peserta lain terlalu mepet.

Salah satu peserta asal MI Aswaja Besole Tulungagung, Nur Rosyid Ghoni menerangkan kendala yang dihadapi peserta hampir sama. Cuaca yang tidak mendukung membuat banyak yang jebol. Hanya beberapa yang berhasil membumbung di langit.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Betul, kalau kendala lebih ke cuaca karena ada gerimis hujan akhirnya banyak balon meletus pecah. Karena memang bahan dasarnya itu adalah kertas jadi banyak balon yang jebol,” ujar Nur Rosyid Ghoni, Senin (9/6/2025).

Baca Juga :  Tangkapan Ikan Laut di Tulungagung Diprediksi Capai 4,8 Ribu Ton
Gagal Terbang hingga Jarak Terlalu Mepet, Keluhan Peserta Festival Balon Tulungagung
Peserta Festival Balon Udara Tulungagung, Muhammad Bustanul Abidin. (foto: bahr)

Rosyid yang sebagai Kepala MI Aswaja Besole ini ingin menyampaikan masukan untuk event ke depan, yakni jarak antar peserta terlalu berhimpit-himpitan.

“Ya lebih berjarak antarpeserta, kurang luas kayaknya mas. Selebihnya bagus,” akuinya.

Ia mengakui dalam satu lapangan tersebut sesuai data peserta 40 balon, sehingga jarak hanya 8 meter. Alhasil terlalu dekat dan mepet dengan peserta lain, sementara untuk penonton tidak mengganggu jalannya penerbangan balon.

“Kalau penonton tidak, membludak sampai tidak bisa masuk ke area, kasihan belum sampai ke lokasi,” bebernya.

Lain Rosyid, lain Muhammad Bustanul Abidin. Dirinya mengungkapkan untuk persiapan mengikuti festival ini sudah dua bulan yang lalu. Kesulitan masih dalam proses pembuatan balon berukuran jumbo tersebut sampai jadi sempurna.

Baca Juga :  Refleksi Kenang Riyanto Selamatkan Umat Nasrani di Hari Natal dari Banser Tulungagung

Sementara selama penerbangan, Abidin menerangkan kendala yang dialami lebih ke cuaca. Karena bahan balon berupa kertas, sehingga apabila terkena hujan, bisa sobek. Ditambah lagi soal angin juga mempengaruhi.

“Tadi juga mengalami kesulitan, soalnya tadi pagi tadi hujan dan anginnya juga kencang sekali kalau di area sawah,” tambahnya.

Pemuda berusia 28 tahun asal Desa Notorejo ini membeberkan biaya yang harus tim keluarkan bisa menghabiskan kurang lebih Rp 5 juta.

“Kalau bahannya ini dari kertas layangan,” ulasnya.

Abidin memaparkan untuk evaluasi acara ini masih terletak pada kondisi cuaca. Sedangkan untuk penonton yang menjubel menurutnya tidak mengganggu tim untuk menerbangkan balon.

“Lebih ke angin dan cuaca, kalau penonton tidak mengganggu. Persiapan satu jam,” tandasnya. (bahr/red)