Tulungagung, Mataraman.net – Tiga ribu paket sembako dibagikan kepada masyarakat oleh Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung di Sembahyang Ulambana. Masyarakat berbondong-bondong antri di aula yang terletak di selatan halaman utama.
Ketua Panitia Sembahyang Arwah Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Wibitono menerangkan sembahyang ini rutin setiap tahun sekali. Ia mengaku di bulan tujuh istilah Imlek di Negara Republik Rakyat Cina (RRC) adalah bulan setan.
“Bulan ini arwah arwah yang diatas semunya pintunya dibuka agar mereka biar bisa istilahnya dolan atau sambang family. Untuk pembagian sembako ada 3 ribu paket, isinya beras minyak, kopi, gula, ada mie,” ujar Wibitono, Rabu (10/9/2025).
Wibitono menerangkan setelah semalam Sembahyang Arwah, hari ini Sembahyang Ulambana. Sembahyang ini ditujukan untuk arwah-arwah yang tidak terurus, sedangkan tadi malam sudah ada yang mengurusi keluarganya.
“Sekarang ini bagi arwah yang tidak terurus ya kita sembahyangi. Supaya mereka tahu itu diundang untuk makan bersama,” akuinya.
Dikatakannya, ribuan masyarakat yang hadir dari tahun sebelum-sebelumnya tidak hanya dari Tulungagung. Melainkan juga dari tetangga kabupaten ikut berbondong-bondong antri sembako yang dibagikan usai Sembahyang Ulambana
“Pengalaman ada orang jauh ada Kediri Nganjuk, Trenggalek. Ini free tidak pakai kupon, tetapi ini kita atur tertib,” terangnya.
Wibitono mengaku Kelenteng Tjoe Tik Kiong, yang terletak di Kelurahan Kampungdalem, Kabupaten Tulungagung ini prosesi Sembahyang Arwah dan Ulambana tidak ada yang berubah.
Untuk pembagian sembako dibuat secara terbuka, namun tidak dengan sistem rebutan. Pasalnya, akan menimbulkan kekacauan jika masyarakat saling rebutan.
“Tidak direbutkan ini bahaya, kalau rebutan tidak etis,” tandasnya. (bahr/red)